Oleh: Faizunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.
Kabar persiapan penyerangan pihak Romawi telah sampai ke seantero Madinah. Rasa khawatir mulai menghampiri umat Islam. Betapa tidak, Romawi, kala itu, memang tercatat sebagai kerajaan terkuat dan terbesar di dunia. Terkecuali kepada Nabi Muhammad SAW, rasa cemas itu tak sedikit pun menghinggapi. Rasulullah SAW tampak tetap begitu optimistis dan tak terlihat rasa gentar sedikit pun. Rasulullah SAW segera menyeru para sahabatnya untuk menyiapkan pertempuran di wilayah Tabuk. Tak hanya mengajak bersumbangsih tenaga dan raga, Rasulullah SAW juga memerintahkan mereka untuk menyedekahkan harta benda.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayah-ku, telah menceritakan kepada kami Al-Husain ibnu Ziyad Al-Muharibi Muaddib Muharib, telah menceritakan kepada kami Musa Ibnu Umair, dari Amir Asy-Sya’bi sehubungan dengan firman-Nya: Jika kalian menampakkan sedekah (kalian), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kalian menyembunyikannya, lalu kalian berikan kepada orang-orang fakir, maka hal itu lebih baik bagi kalian. (Al-Baqarah: 271)
Amir Asy-Sya’bi mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Bakar dan Umar. Umar datang dengan membawa separo harta miliknya, lalu menyerahkannya kepada Nabi SAW. Maka Nabi SAW bertanya kepadanya: “Apakah yang engkau sisakan di belakangmu buat keluargamu, hai Umar?” Umar menjawab, “Aku sisakan separo dari hartaku buat mereka.” Sedangkan Abu Bakar datang membawa seluruh hartanya, hampir saja ia menyembunyikan sedekahnya itu dari dirinya sendiri, lalu ia menyerahkannya kepada Nabi SAW. Dan Nabi SAW bertanya kepadanya: “Apakah yang engkau sisakan di belakangmu buat keluargamu, hai Abu Bakar?” Abu Bakar menjawab, “Janji Allah dan janji Rasul-Nya.” Maka Umar menangis dan mengatakan, “Ayah dan ibuku menjadi tebusanmu, hai Abu Bakar. Demi Allah, tidak sekali-kali kita berlomba menuju ke pintu kebaikan melainkan engkau selalu menang.”
Mari kita berlomba dalam kebaikan, di hari baik, bulan baik dan waktu yang baik ini. Jangan terlewatkan, sesuai kemampuan kita.
The post Catatan Ramadhan (12): Berlomba appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/catatan-ramadhan-12-berlomba/