Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

LDII Kerahkan 450 Personel untuk Rukyatul Hilal Awal Ramadan dan Syawal 1446 H

Kategori : DPP LDII, LDII Bali, Organisasi, Ditulis pada : 17 April 2025, 18:16:44

Jakarta (17/4) – Dalam rangka mendukung penetapan awal bulan Hijriah, DPP LDII kembali mengerahkan tim rukyatul hilal (pengamatan bulan sabit pertama) yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejak dibentuk pada tahun 2014, tim ini telah aktif memantau hilal di 101 titik strategis.

WhatsApp Image 2025-04-17 at 11.54.42.jpeg

Anggota Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) DPP LDII sekaligus anggota tim rukyatul hilal, Ustaz Wilnan Fatahilah, menyampaikan bahwa pemantauan dilakukan untuk menentukan awal Ramadan dan Syawal 1446 H. “Untuk awal Ramadan, ada 88 titik pemantauan, sementara untuk 1 Syawal terdapat 91 titik yang tersebar di berbagai daerah,” ungkapnya, Minggu (13/4/2025).

Wilnan menjelaskan bahwa titik-titik tersebut merupakan bagian dari lokasi resmi yang juga digunakan oleh Kementerian Agama (Kemenag). Namun demikian, tantangan terbesar dalam pengamatan hilal adalah kondisi cuaca. “Meskipun secara astronomi hilal bisa terlihat, cuaca mendung atau hujan sering menjadi penghalang utama,” ujarnya.

Untuk menghadapi tantangan itu, LDII membentuk tim yang solid dan terlatih. Tahun ini, lebih dari 450 personel dari DPP, DPW, dan DPD LDII di berbagai kota dan kabupaten terlibat dalam pemantauan. Mereka telah dibekali pelatihan intensif mengenai hisab dan rukyat.

WhatsApp Image 2025-04-17 at 11.54.44.jpeg

Pelatihan rukyatul hilal pertama kali dilakukan pada 2014 di kantor DPP LDII, Jakarta, menghadirkan Ahmad Izzuddin dari Kemenag RI dan Ismail Fahmi yang kini menjabat Kepala Subdirektorat Hisab Rukyat dan Syariah. Pelatihan kemudian berkembang melalui kolaborasi dengan Planetarium dan Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU), serta para pakar seperti Ustaz Cecep Nurwendaya (Kemenag) dan Ustaz Hendro Setiyanto (Imah Noong, Lembang).

Pasca pandemi, pelatihan kembali digalakkan. Sejak 2023 hingga 2025, LDII rutin mengundang Ustaz Hendro Setiyanto dari LFNU untuk memberikan pelatihan penggunaan teropong dalam observasi hilal. Pelatihan ini dilangsungkan di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin dengan fokus pada praktik lapangan.

Kini, seluruh DPW LDII telah memiliki tim rukyat yang kompeten. Beberapa wilayah seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Utara bahkan telah menyelenggarakan pelatihan hisab secara mandiri. Materi yang diajarkan meliputi kriteria hisab-rukyat versi Mabims lama dan baru, pengukuran arah kiblat, penentuan waktu salat, serta teknik analisis citra hilal menggunakan perangkat lunak komputer.

WhatsApp Image 2025-04-17 at 11.54.46.jpeg

Dalam praktiknya, tim LDII juga aktif berkolaborasi dengan instansi lain seperti BMKG, Kemenag, dan LFNU. “Kolaborasi ini sangat kami apresiasi karena memperkuat hasil pengamatan dan memperkaya diskusi ilmiah di lapangan,” kata Wilnan.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan pengamatan tidak terbatas pada Ramadan, Syawal, atau Dzulhijjah saja. “Setiap awal bulan Hijriah, tim kami tetap melakukan rukyat untuk melatih kepekaan dan keterampilan di lapangan,” tutupnya.

built with : https://erahajj.co.id