Gresik (14/12). Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dikenal sebagai Kota Wali sekaligus Kota Santri. Penyebutan itu tak lepas dari kegiatan syiar Islam yang dilakukan Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim dulu. Para wali yang juga dimakamkan di sana, menjadi daya tarik para peziarah. Selain menjadi kawasan industri, kota itu juga menjadi pusat pendidikan agama.
Meski demikian, permasalahan sosial timbul seiring banyaknya masyarakat luar Gresik yang berdatangan silih berganti dan perkembangan zaman, salah satunya narkoba. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, salah satu bentuk kecintaan terhadap negara dapat diwujudkan dengan penanggulangan bahaya narkoba bagi generasi muda.
“Menanggulangi bahaya narkoba untuk para anak didik dan pelajar harus dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh lapisan dan tokoh masyarakat, karena kita sedang menyongsong generasi emas,” ujarnya.
Karena itulah Gus Yani-panggilan akrab Bupati, bersama Dewan Pendidikan, Ketua MUI, Dinas Pendidikan, BNNK, KEMENAG, Ketua Ormas, Lembaga Pendidikan dan Perwakilan MUI Kecamatan Se-Kabupaten Gresik mendeklarasikan ‘Gresik Anti Narkoba’ di Aula Masjid Agung Gresik, Selasa (6/12) lalu.
Gus Yani menambahkan, pencegahan penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan sejak dini, yaitu dengan sosialisasi narkoba dan bahayanya kepada peserta didik lewat alat peraga, maupun ceramah dan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat di sekolah.
Senada dengan Gus Yani, Ketua DPD LDII Kab. Gresik KH Abdul Muiz Zuhri juga menyampaikan peran orang tua, dalam mendidik anak akan berpengaruh pada perilaku anak kedepannya. Menurutnya, orang tua perlu memberi pendidikan agama kepada anak agar anak memiliki iman yang kuat, sehingga tidak terpengaruh dengan pengaruh narkoba.
Sehingga nantinya para anak muda akan terbentuk suatu karakter, bahwa setiap individu tersebut anti narkoba. “Para generasi muda harus menguatkan hati, meneguhkan iman, dan mengisi waktu dengan hal-hal positif. Sukses seorang pelajar itu bukan hanya prestasi akademik. Tapi dia harus sukses menghindarkan dirinya dari hal-hal yang berbahaya, seperti tawuran dan narkoba,”ujarnya.
KH Abdul Muiz melanjutkan, “Sesukses apapun dia, kalau dia terjerat dengan persoalan seperti itu maka hilanglah semua prestasi-prestasi yang telah diraih, hilanglah semua cita-citanya dan pupuslah harapan orang tuanya. Maka menanggulangi bahaya narkoba itu menjadi kewajiban bersama dan harus dilakukan, sehingga sukses dan nantinya bisa menyongsong kehidupan yang lebih baik untuk kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.
Seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan deklarasi pada hari ini memiliki komitmen untuk bersama-sama memerangi narkoba dan harus diaplikasikan dalam kehidupan. (Rizky/NM/Lines)
The post LDII Dukung Gresik Anti Narkoba dengan Pembinaan Karakter Generasi Muda appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/ldii-dukung-gresik-anti-narkoba-dengan-pembinaan-karakter-generasi-muda/