Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali menggelar Pengajian Khataman Qiro’atus sab’ah atau membaca Ayat sci Al Qur’an dengan tujuh cara baca untuk pertama kali di Wilayah Bali. Kegiatan ini digagas sebagai bentuk upaya mendalami bacaan Al Qur’an yang memang memiliki keragaman bacaan.Ajang pengajian ini dilaksanakan mulai tanggal 13 April hingga 19 April di Gedung Serbaguna LDII, Hadir dalam acara tersebut sejumlah Ulama MUI Bali, MUI Denpasar, tokoh dari Ormas Islam serta Pengurus LDII se-Bali. Dalam sambutannya, Ketua Umum MUI Provinsi Bali K.H. Hasan Ali, BA. Menyatakan dukungannya kepada Ulama LDII untuk terus mengembangkan Ilmu Bacaan serta ma’na Al Qur’an, salah satunya bacan Qiro’atus sab’ah yang memang terbilang masih jarang dipelajari, namun demikian Beliau berpesan agar perbedaan bacaan Al Qur’an janganlah dijadikan untuk memicu konflik atau perpecahan internal. Sebab meskipun berbeda cara membaca tetapi makna dan arti yang terkandung dalam Al Qur’an tidak berubah. Dalam sejarahnya Al Qur’an itu diturunkan dengan tujuh bacaan adalah untuk memudahkan umat Nabi Muhammad, yang terdiri atas berbagai suku sehingga ada perbedaan lesan dan dialeknya.
Sementara itu Ketua Panitia Ir. H.A. Sutrisno yang juga Wakil Ketua DPD LDII Provinsi Bali mengatakan acara tersebut diikuti oleh peserta tetap yang berjumlah 50 orang berasal dari utusan DPD Kabupaten/Kota, serta peserta tidak tetap dengan membuka kesempatan kepada masyarakat muslim (umum) yang ingin ikut serta. Ditambahkan oleh Ir.H.A. Sutrisno, untuk mempelajari ilmu Qiro’atus sab’ah ini, ulama-ulama LDII di tingkat pusat melakukan studi secara langsung kepada ulama-ulama Mesir yang merupakan Guru Besar dari Universitas Al Ahzar yang kemudian diajarkan kepada Ulama-ulama LDII di tingkat Provinsi.
Sumber : (HUMAS LDII BALI)