Sleman (16/6). DPW LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan pelatihan dai lingkungan di Aula Masjid Al Huda, Sangurejo, Sleman, DIY pada Sabtu (10/6/2023). Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengajak para juru dakwah peduli terhadap lingkungan di wilayahnya, serta mendukung program Kampung Iklim (Proklim).
Sebagai informasi, Proklim merupakan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim berbasis partisipasi masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, Ketua DPW LDII DIY Atus Syahbudin, bertekad mewujudkan kampung Proklim yang dipusatkan di Desa Wisata Sangurejo, Wonokerto, Turi, Sleman dengan melibatkan dai sebagai penggeraknya.
“Untuk membekali mereka, DPW LDII DIY bersama Fakultas Kehutanan UGM, MUI DIY, P3 Ekoregion Jawa KLHK dan Kanwil Kemenag DIY menggelar pelatihan dai lingkungan,” tuturnya.
Dalam pelatihan tersebut, Atus Syahbudin memberikan pemahaman tentang pentingnya peran para dai dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, “Kami mengajak para peserta untuk memahami dampak negatif dari perubahan iklim dan bagaimana hal tersebut berdampak pada kehidupan masyarakat,” ajaknya.
Selain itu, Atus Syahbudin juga memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang pengelolaan lingkungan di tingkat kampung. Ia berbagi pengalaman dan strategi dalam mengimplementasikan program Kampung Iklim di wilayahnya sendiri, “Kami menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, pemerintah setempat, dan tokoh agama dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan,” tuturnya.
Atus Syahbudin juga berharap bahwa setiap dai yang hadir dalam pelatihan ini dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka masing-masing. Di masa mendatang, Atus Syahbudin berharap bahwa setiap dai dapat mengelola satu kampung ProKlim. Konsep Kampung ProKlim adalah upaya untuk mewujudkan kampung yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Dalam kampung tersebut, masyarakat mengadopsi praktik-praktik yang mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca, pengelolaan sampah yang baik, pemanfaatan energi terbarukan, serta pelestarian alam dan ekosistem,” tandasnya.
Sementara itu, perwakilan dari Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Jawa, Ari Yuwono menyampaikan bahwa ProKlim merupakan program nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mengendalikan iklim. Ari mengingatkan peserta bahwa upaya adaptasi dan mitigasi perlu dilakukan secara berkelanjutan dan terintegrasi.
“Kami menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun tokoh agama, seperti para dai yang hadir dalam pelatihan ini,” ujarnya.
Ia melanjutkan, aksi Adaptasi Perubahan Iklim (API), merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim, “Termasuk keragaman iklim dan kejadian iklim ekstrim sehingga potensi kerusakan akibat perubahan iklim dapat dimanfaatkan, dan konsekuensi yang timbul akibat perubahan iklim dapat diatasi,” ujarnya.
Adaptasi Perubahan Iklim, lanjutnya, dapat dilakukan dengan berbagai serangkaian, “Di antaranya dengan pengendalian kekeringan, banjir, dan longsor, peningkatan ketahanan pangan, dan pengendalian penyakit terkait iklim,” jelasnya.
Ari Yuwono menjelaskan, dalam rangka mengendalikan perubahan program kampung iklim tersebut, KLHK membuat Program Kampung Iklim yang ada ditingkat tapak yaitu langsung di lapangan, salah satu dusun rintisan Program Kampung Iklim di Kabupaten Sleman yaitu Dusun Sangurejo.
“Program ini berbasis dari partisipasi dan inisiasi masyarakat. Karena nanti yang akan mendapat dampak dari perubahan iklim paling pertama adalah lapisan masyarakat, maka harapannya semua masyarakat dapat sadar untuk menjaga lingkungan,” terangnya.
Pelatihan ini dihadiri oleh Ketua Komisi Dakwah MUI DIY, KH. Syaifuddin Jufri, dan menyampaikan bahwa MUI memiliki tagline “Khadimul Ummah dan Shodiqul Hukumah” yamg merupakan Pelayan Umat dan Partner Pemerintah. “LDII DIY, sebagai salah satu organisasi di bawah payung MUI, kami akan mendukung program positif dari LDII,” ungkapnya.
KH. Syaifuddin mengingatkan peserta bahwa rusaknya hutan dan lingkungan bukanlah takdir, tetapi akibat ulah manusia sendiri, “Kami menyadari bahwa sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, umat Islam memiliki tanggung jawab untuk merawat bumi dan lingkungan yang telah diberikan oleh Allah. Pelatihan ini merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen LDII DIY dalam melaksanakan amanat tersebut,” pungkasnya. (FWI/LINES)
The post LDII DIY Ajak Para Dai Jaga Lingkungan dengan Dukung Program Kampung Iklim appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/ldii-diy-ajak-para-dai-jaga-lingkungan-dengan-dukung-program-kampung-iklim/