Nganjuk (25/2). Ketua Departemen Komunikasi Informasi Media (KIM) DPP LDII, Ludhy Cahyana berbagi pengalaman sebagai seorang jurnalis. Dalam kesempatan itu, ia mengajarkan cara menulis berita kepada tenaga pendidik dan generasi penerus Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ubaidah dan Ponpes Millenium Alfiena. Acara diadakan di Ruang Pendidikan Ponpes Al Ubaidah, Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur pada Sabtu (25/2).
“Publikasi menjadi sangat penting pada era media online dan media sosial. Kami berharap nantinya akan banyak penulis-penulis yang memberitakan kegiatan yang ada di pondok pesantren ini. Dengan demikian kontribusi Ponpes Al Ubaidah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terinformasikan kepada masyarakat luas,” ujar Ludhy.
Di hadapan sekitar 40 peserta dan panitia, Ludhy mengajarkan teknik wawancara dan menuliskannya ke dalam berita berformat straight news atau berita lempang. Ia menekankan, agar para peserta meriset dan membaca berbagai hal, sebelum meliput berita, “Wawancara hanyalah sebagai teknik menggali informasi, namun membaca adalah memperdalam pengetahuan agar saat bertanya bisa menggali masalah dengan detail,” ujar Ludhy.
Selain memperoleh materi penulisan berita, para peserta juga diajarkan foto jurnalistik, yang dibawakan tim Publikasi, ICT, Dokumentasi (PID) Crew, Muhammad Taufiki Khabibulloh. Ia memberikan materi mengenai komposisi dan angle foto, “Apapun peralatannya, yang penting jangan sampai kehilangan momen,” ujarnya.
Selain itu, Fiki yang juga menjadi ketua panitia menegaskan agar para generasi muda, bisa memilah berita yang benar dan hoax. Dengan memahami berita yang benar dan yang bohong, generasi muda bisa memproduksi berita sendiri. Bahkan, bisa membantu publikasi di Ponpes Al Ubaidah sebagai sarana amar ma’ruf bil haal,” tutur Fiki.
Pada kesempatan itu, Pinisepuh Ponpes Al Ubaidah KH Ahmad Chudori mengatakan, era media sosial memudahkan penyebaran informasi. Namun di sisi lain, generasi muda harus pula mampu memilah informasi dan tidak mudah menyebarkannya, “Penyebaran informasi yang tidak benar, mengakibatkan ketidakrukunan dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya saat membuka acara pelatihan tersebut.
Sebaliknya, bila berita positif yang disebar, memungkinkan masyarakat terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ia berharap acara ini menghasilkan para pewarta, yang mampu memberitakan kontribusi Ponpes Al Ubaidah dan LDII dalam pembangunan nasional, “Terutama membangun karakter generasi muda, agar menjadi generasi yang alim-faqih, berakhlakul karimah, dan mandiri,” tegasnya.
Senada dengan KH Ahmad Chudori, koordinator sekaligus pembina PID Crew, Havid Abdullah mengatakan, pelatihan dasar jurnalistik yang dilaksanakan PID Crew bertujuan agar para generasi penerus Ponpes Al Ubaidah memahami bagaimana membuat berita. Dengan mengetahui etika dan cara membuat berita, tim PID Crew dan peserta, bisa lebih kreatif dan percaya diri dalam membuat berita, “Dan dengan adanya kegiatan ini saya berharap akan tumbuh bibit-bibit generasi penerus yang akan berkecimpung di dunia jurnalistik,” pungkasnya.
Para peserta mengikuti pelatihan seharian tersebut dengan antusias, “Mereka datang sejam sebelum jadwal acara. Panitia juga menyediakan fasilitas yang memadai, dari ruangan yang ber-AC, tampilan slide yang gambling, dan juga konsumsi sehingga peserta tetap bisa fit dan semangat, dalam mengikuti kegiatan tersebut hingga selesai,” pungkas Fiki.
The post Sehari Belajar Jurnalistik Bersama PID Crew Ponpes Al Ubaidah appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/sehari-belajar-jurnalistik-bersama-pid-crew-ponpes-al-ubaidah/