11 Butir hasil RAPIMNAS LDII yang disampaikan oleh Bpk. Ir. H. Prasetyo Sunaryo, MT ( steering committee) saat audiensi dengan Bpk Presiden SBY di Istana Negara.
1) LDII mencermati perkembangan praktek politik demokrasi bangsa saat ini, mengharapkan agar berbagai tingkatan kekuasaan yang melekat pada seseorang harus dianggap sebagai sebuah amanah yang dititipkan oleh Alloh SWT kepada hambaNya yang akan dimintai pertanggungjawabannya, baik di dunia maupun di akhirat.
2) LDII mengharapkan selepas berbagai kegiatan politik 2009 agar terus dilaksanakan pendidikan politik demokrasi yang baik bagi rakyat agar demokrasi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan politik yang memerlukan basis moral dan rasionalitas agar makna demokrasi dapat mewujud dalam kehidupan nyata sehari-hari.
3) LDII mengharapkan agar praktek demokrasi dapat menuju terjadinya konsolidasi demokrasi yang mengakibatkan rakyat semakin percaya pada demokrasi, agar demokrasi dapat mencerminkan kedaulatan rakyat sehingga dapat mencapai tujuan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yaitu mensejahterakan rakyat secara berdaulat.
4) LDII mengingatkan kepada para elite politik dalam berbagai fungsinya, ketika melaksanakan pemilu sebagai salah satu praktek demokrasi agar sanggup menerapkan kaidah-kaidah demokrasi yang substansial dan mendasarkan pada kaidah-kaidah akhlak yang mulia serta tetap mengindahkan Pancasila sebagai dasar dari kehidupan bernegara bagi bangsa Indonesia sebagaimana tertera pada Pembukaan UUD 1945
5) LDII mengharapkan agar Pilpres 2009 dapat menjamin terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden yang mempunyai legitimasi politik yang kuat serta mampu menghasilkan Pimpinan Nasional yang berfungsi sebagai Khalifah fil Ardh’ yang Rahmatan IiI ‘Alamiin agar bisa mewujudkan kedaulatan teritorial NKRI, kedaulatan pangan, energi, pertahanan & financial menuju terwujudnya Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur.
6) LDII menyerukan kepada semua pimpinan dan elit politik agar menegakkan etika politik, mentaati peraturan perundangan serta menerapkan praktik politik yang terpuji yang menggunakan cara-cara yang dibenarkan secara hukum positif dan hukum agama.
7) LDII menyerukan, agar kepada semua pihak yang diberi amanat mengelola sumberdaya alam Indonesia agar menganggap dan memahami, hakekatnya hak pengelolaan tersebut adalah sebagai amanat yang diberikan oleh segenap rakyat Indonesia dan untuk itu agar digunakan semaksimum mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Untuk meminimumkan biaya energi bagi bangsa Indonesia, maka LDII mendesak agar penggunaan dan pemanfaatan panas bumi dapat dimaksimalkan, berbagai peraturan-perundangan yang dianggap tidak kondusif bagi percepatan pemanfaatan panas bumi hendaknya dapat ditinjau ulang. Demikian pula untuk PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) agar dapat segera diwujudkan dengan melakukan pengkajian yang seksama dan mendalam terlebih dahulu terhadap kekhawatiran-kekhawatiran yang berkembang di masyarakat, apakah hal-hal yang dikhawatirkan tersebut dapat diatasi, baik pada dimensi teknis maupun non teknis.
8) LDII menyerukan agar bagi berbagai pihak yang mengelola progam pendidikan dan pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM Indonesia juga memahami, bahwa itu juga merupakan amanat untuk menjaga kelangsungan dan peningkatan kualitas bangsa Indonesia masa kini dan esok.
9) LDII mengaharapkan agar upaya peningkatan kapasitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IpTek) perlu menjadi agenda nasional bangsa Indonesia di tengah persaingan yang ketat, untuk mendukung daya saing ekonomi di tingkat lokal, regional dan global.
10) LDII menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia agar menggunakan hak pilihnya secara bertanggungjawab, karena menyangkut masa depan dan kualitas bangsa Indonesia. Kepada para pimpinan dan elit politik, LDII menyerukan agar membangun budaya demokrasi yang bermakna serta lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan subyektifnya.
11) LDII sebagai organisasi kemasyarakatan bersikap netral-aktif dan menyerukan kepada seluruh warganya untuk mengawal pelaksanaan Pilpres 2009 agar dapat sungguh-sungguh berjalan secara demokratis. LDII mempersilahkan warganya untuk menentukan pilihan sesuai dengan pertimbangannya masing-masing
Tanggapan Presiden SBY
Setelah Ketua SC (Pak Prasetyo) menyampaikan Resume dari 11 butir Hasil Rapimnas tsb, Bapak Presiden mengatakan bahwa “Saya sudah menerima hasil-hasil dan pernyataan tsb. Dan saya menilai masukan dari LDII ini” sangat penting. Oleh karena itu saya mencoba mereview (mencermati ulang) dan memberi catatan2 setiap point pernyataan / hasil Rapimnas tsb.”
Bapak Presiden kemudian memberikan tanggapan atas 11 butir Pokok2 Pikiran Rapimnas dengan terlebih dahulu Beliau mengatakan, “Hasil Rapimnas LDII ini mirip GBHN dan Visi Misi Capres.” Sambil memuji dan mengatakan senang terhadap istilah2 yang digunakan dalam 11 butir tsb diatas.
Berikut tanggapan Bapak Presiden terhadap 11 (sebelas) butir pernyataan RAPIMNAS (yang berlangsung ± 45 menit) sebagai berikut:
Butir 1:
Dalam hal Tiga Pilar Mewujudkan Good Goverment (pemerintahan yang baik) yaitu:
– State (negara)
– Finansial / Private Sector (sector swasta / ekonomi)
– Civil Society (masyarakat madani),
sesungguhnya Man Actornya adalah Negara. Dan pemerintah adalah bagian dari negara, yang kesemuanya diatur dalam konstitusi kita. Saya suka dengan istilah equilibrium (keseimbangan), tidak statis namun dynamic. Demikian juga soal ekonomi, memang GBHN tidak ada tapi ada RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional). Saya senang dengan 11 butir Pernyataan Rapimnas dan rasanya klop betul dengan apa yang saya pikirkan. Ini juga yang menjadi isu global. Dari berbagai pertemuan saya dengan pemimpin dunia, saya makin memahami dimana letak Indonesia dalam dunia yang sedang berubah saat ini. Kalau kita tidak tahu dimana posisi kita maka kita akan banyak kesulitan. Maka pemerintahan harus bersih, Good Governance (tata kelola pemerintahan yang baik) dan Clean Government (pemerintahan yang bersih).
Butir 2 :
Kita sedang melakukan transformasi konsolidasi demokrasi menuju kemapaman demokrasi. Saya suka istilah Basis Moral dan Basis Rasional, sebab bila irrasional dan emosional itu kepemimpinan bisa “dangerous” (berbahaya). Kecuali Climated Change (perubahan iklim) ini kesalahan manusia. Kalau gempa bumi itu alam. Jangan dilarikan ke mistik. Sebab saya sering dikritik setiap ada bencana dihubung2kan dengan keberadaan saya sebagai Presiden. Padahal lempengan Australia dan Asia sudah mulai terjadi keretakan 5 juta tahun yg lampau padahal kita semua belum ada pada waktu itu.
Butir 3 :
Cocok dengan pilihan rakyat bagi yg berhasil dengan yang tidak berhasil harus diterima dan jangan dicari2 kesalahan. Saya mohon kepada LDII mari kita kontrol sama2. Saya pernah kalah dalam pemilihan Wapres 2001 tapi saya terima, lalu saya evaluasi dan berikutnya saya maju sebagai Presiden. Ini sebaiknya menjadi seruan bagi semua.
Butir 4 :
Demokrasi substansial : kekuatan LDII sangat dahsyat maka jauhkan fitnah dan kekerasan, mari kita cari cara yang halal.
Butir 5 :
Kedaulatan : Mengapa ekonomi selamat? Karena kita punya keuangan, Lembaga2 Keuangan yang tidak Fully Connected (sepenuhnya berhubungan) dengan Lembaga Keungan Dunia sehingga kita tidak kena dampak krisis. Selain itu kita punya pengalaman menghadapi krisis ekonomi sehingga secara internal kita memiliki kemampuan mengatasi krisis. Persoalan Alih Teknologi, Pangan dari nomor urut 5 negara pengekspor pangan dunia menjadi nomor urut 3 (kita sudah ekspor beras, kedelai, tinggal daging, tepung….). Kalau persoalan teritotial kita komitmen bahwa tidak sejengkal tanahpun boleh diambil oleh bangsa lain. Namun untuk mempertahankannya tidak harus dengan perang. Ambalat bukan pulau melainkan hanya lautan yang didalamnya banyak kandungan minyak. Kalau perang siapkah kita biaya belasan trilyun perbulan, belum peralatan yang rusak, belum korban sipil. Pada Perang Dunia I dan 2, itu terjadi oleh karena Pemimpin Dunia ingin dibilang hebat.
Butir 6 :
Soal etika politik : cocok. Harus ada The Rule of Game (aturan main). Kata orang2 debat capres waktu lalu kurang seru, suruh hantarn2an. Harus diketahui bahwa budaya kita berbeda dengan budaya barat. Yang penting masing2 tahu pandangan masing2. Kalau saya ngotot2an, diluar bisa antem2an. Ada kesepakatan dengan Jusuf Kalla untuk tidak saling menyerang.
Butir 7 :
Kita sepakat 2020-2025 Energy Mix (energi campuran) atau Diversifikasi Energy. Kalau panas bumi dimajukan, subsidi BBM akan dicabut. Dan ini akan menjadi dilema bagi saya. Baiknya BBM bukan subsidi harga. Nuklir: rakyat kita belum banyak tahu sementara rakyat juga belum rasional. Undang-Undang tentang Nuklir tidak akan dicabut agar bangsa Indonesia ada pilihan. Hanya karena sekarang musim Pilpers maka rasanya kurang baik bicara soal nuklir sebab nanti akan bikin ribut lagi.
Butir 8 :
Reformasi pendidikan sudah bagus. Kita ingin menyiapkan satu lapis masyarakat yang cerdas menguasai IPTEK. Gaji Peneliti/Professor dinaikkan menjadi Rp. 12 juta. Yang kedua pendidikan bagi orang miskin yaitu pendidikan gratis bagi yang miskin.
Butir 9 :
Masalah ICT {Information Comunication Technology) : baru saja saya menghadiri Green Technology Exhibition di Korea, kita perlu membangun dan mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan. Mari menyelamatkan moral bangsa dengan membuat policy atau kebijakan yang baik tentang ICT.
Butir 10 :
Saya setuju agar masyarakat dihimbau untuk tidak golput
Butir 11 :
Warga LDII mengawal Pilpres dan menyerahkan aspirasi masing2 warganya kepada Putra Terbaik Bangsa.. Bagus ini. Pemilu akan selesai pada saatnya. Tentu LDII memiliki kewajiban moral, bukan hanya melihat dalam konteks dakwah tapi juga konteks holistic (menyeluruh). Saya senang sekali dengan 11 butir hasil Rapimnas LDII. Saya juga sangat senang dengan pimpinan LDII yang konstruktip. Pemilu 2004 berjalan dengan baik dan insya Alloh Pemilu 2009 juga akan berjalan dengan baik dan mudah-mudahan Pemilu 2014 juga berjalan baik dan bisa tercapai Demokrasi yang Well Consolidated (konsolidasi yang baik), sebab negara lain mengalami defisit demokrasi, misal Iran, Singapore, Thailand dan Malaysia.