Lines (25/11). Guru/Mubaligh/Mubalighot merupakan salah satu stakeholder dalam pembentukan karakter profesional religius. Pendidikan karakter bukanlah materi ajar biasa, seperti halnya mengajarkan suatu konsep teori, prosedur, ataupun fakta seperti dalam mata pelajaran. Namun, harus dipelajari, digunakan, dipraktikkan, dicontohkan, diperlihatkan dalam tindakan perilaku yang bisa dirasakan oleh seluruh stakeholder pendidikan.
DPP LDII melansir platform e-learning pondokkarakter.com, yang berfokus pada pembangunan karakter profesional religius pada Selasa (24/11) lalu. Salah satu narasumber Dr. Siti Nurannisaa P.B., S.Sn., M.Pd. mengatakan bahwa platform e-learning pondokkarakter.com memiliki enam kategori, mulai dari guru, orang tua, pamong, tenaga kependidikan, kepala sekolah dan pengelola yayasan. Salah satu stakeholder yang berperan adalah guru.
“Guru memiliki peran dalam memberikan pembelajaran, membimbing, mengarahkan, mengembangkan dan mengamalkan,” katanya.
Sehingga guru memiliki andil besar dalam program pendidikan karakter kehidupan keseharian dalam lingkungan belajar. “Perlu pembiasaan terintegrasi dalam seluruh aktivitas pembelajaran, mulai dari kegiatan mengaji, mengamalkan, mendakwah, menumbuhkan semangat dan ketaatan,” ujarnya.
Tiga hal yang dibangun dalam pendidikan karakter adalah model pembelajaran, psikologi pembelajaran dan lingkungan pembelajaran yang dipadukan sebagai metode pembiasaan pembelajaran.
Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran.
Agar penerapan model pembelajaran dapat optimal, narasumber pakar pendidikan lainnya Dewi Ilma Antawati, S.Psi., M.Psi. mengatakan bahwa guru perlu memahami psikologi pembelajaran dengan memahami karakteristik tahapan usia peserta didik.
“Misalnya anak usia dini dengan psikologi senang bermain, dan anak usia remaja dengan psikologi lebih suka berdialog,” ungkapnya.
Psikologi pembelajaran mengacu pada pengetahuan tentang karakteristik perkembangan peserta didik, prinsip belajar, dan faktor yang mempengaruhi proses belajar.
R. A. Dian Resita I. K-J, S.Sn, M.Sn. mengungkapkan bahwa untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dari awal membuka kelas hingga akhir pembelajaran, membutuhkan keterampilan khusus. “Selain perlu memahami teori, kemudian perlu berlatih dan mempraktikannya sehingga seluruh siswa siap menerima materi ajar dengan baik,” jelasnya.
Melihat hal tersebut maka peran guru menjadi salah satu faktor penting dalam mentransformasi pendidikan karakter.
“Perencanaan kegiatan belajar yang dikelola dengan baik dapat menstimulasi siswa aktif menumbuhkan karakter melalui berbagai kegiatan belajar, baik di dalam maupun luar kelas melalui proses belajar yang kreatif dan menyenangkan,” ungkapnya.
Seperti halnya menanam tanaman, ada proses yang harus dilakukan secara terus menerus sampai akhirnya buah dan bunganya muncul. “Targetnya bukan pada hasil akhir, namun pada sejauh mana konsistensi proses pembiasaan penanaman karakter dilakukan,” ujarnya. (Fredi/ LINES)
Sumber berita : https://ldii.or.id/guru-juga-berperan-bentuk-karakter-profesional-religius/