Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Sunscreen Krim, Stick, dan Spray, Mana yang Paling Rekomendasi?

Kategori : LDII News, Tahukah Anda, Ditulis pada : 16 Juli 2023, 15:45:52

Jakarta (16/7). Cuaca panas tidak biasa yang melanda sejak beberapa waktu lalu, menggaungkan kembali pentingnya pemakaian sunscreen. Pilihannya banyak, karena industri kecantikan berkembang pesat.

Sunscreen atau tabir umumnya berbentuk krim, stick, dan spray. Dari ketiganya, mana yang paling direkomendasikan memberi perlindungan terbaik untuk kulit? Medical Expert Innovation, Claudia Christin, mengatakan krim tabir surya paling efektif melindungi kulit dari efek buruk sinar UV. Kedua, yang berbentuk stick.

“Namun saat menggunakannya, orang sering lupa mengaplikasikannya wilayahdi samping hidung dan area mata sering terlewat,” saat ditemui di pembukaan BeautyHaul Mart di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu, 3 Mei 2023.

Terakhir, baru sunscreen spray. Ia menjelaskan, “Ada efek dari pemakaian sunscreen spray, tapi tidak efektif karena butirannya kecil dan ketika dipakai di udara luar, ada angin, akan tertiup, dan yang tersapu ke wajah hanya sekitar berapa persen dari yang kita semprot. Jadi, perlindungannya tidak merata.”

Demi mendapat perlindungan merata dan kulit terproteksi, Claudia tetap menyarankan memakai krim tabir surya dulu, terlebih di pagi hari. “Tapi, kalau memilih memakai kembali di siang hari, boleh pakai sunscreen spray dulu, dibandingkan tidak pakai sama sekali,” sebutnya.

Merujuk rekomendasi dokter kulit, tabir surya sebaiknya dipakai kembali setiap 3-4 jam. Tapi, kata Claudia, anjuran itu nyatanya sulit dipraktikkan di keseharian.

Ia menyarankan pemakaian tabir surya sebelum jam 12 siang, reapply sunscreen dulu. Habis itu baru keluar (ruangan). Misalnya sore mau pulang kantor, kalau masih panas, boleh reapply sunscreen lagi.

Aplikasikan Sunscreen di Hari Mendung

Bahkan ketika mendung, dr. Claudia tetap menyarankan mengaplikasikan sunscreen. “Karena walau mendung, hujan, bahkan misalnya ke daerah bersalju saat liburan, sinar UV tetap ada. Cuma memang tertutup awan. Boleh coba cek UV index lewat HP atau aplikasi. Bila UV index di batas tiga, disarankan pakai sunscreen,” ia menjelaskan.

Ketika memakai ulang sunscreen, katanya, pertama, harus membersihkan tangan, minimal dengan hand sainitizer. Kemudian, aplikasikan sunscreen di titik-titik di seluruh wajah memakai makeup spons atau cussion. “Di-tap ke seluruh wajah, itu cara mudah,” sebutnya.

“Untuk kulit yang mudah berjerawat, aku saranin dibersihkan lagi (wajahnya sebelum reapply sunscreen). Bisa pakai micellar water atau cleansing wipes, diangkat dulu kotoran dan minyak-minyaknya, baru di-reapply (sunscreen). Tapi, enggak perlu cuci muka sampai pakai facial wash,” imbuh Claudia.

Jika kulit cenderung sensitif, disarankan mengurangi penggunaan kapas dan cari opsi pembersih lain, seperti cleansing balm dan cleansing oil. Tabir surya yang disarankan minimal mengandung SPF 30.

Jenis Sunscreen untuk Kulit Berjerawat

Menurutnya makin tinggi SPF, makin bagus, tapi maksimal SPF 50, dan digunakan kira-kira dua jari, masing-masing untuk wajah dan leher. Agar mendapatkan proteksi maksimal.

Walau pakai topi maupun masker saat keluar rumah, sunscreen tetap harus diaplikasikan, ia menegaskan. Bagi orang yang kulitnya berjerawat, disarankan memakai physical sunscreen, yang menurutnya juga bisa dipakai orang berkulit sensitif.

Kulit berjerawat dan berminyak disarankan memakai sunscreen bertekstur gel yang lebih ringan, cepat menyerap, dan lebih kecil kemungkinan menyumbat pori-pori. “Kulit berkomedo atau (ada) peradangan ringan itu (tetap) harus pakai sunscreen. Tapi, buat jerawat meradang dan makin parah, kecuali yang berobat dengan dokter, biasanya dokter akan sarankan stop penggunaan sunscreen,” imbuhnya.

“Karena ini hubungannya dengan sinar matahari, radiasi sinar UV. Enggak mengenal jenis kulitnya, semua pasti kena dampak. Jadi, harus banget pakai sunscreen, terlebih saat UV index lagi tinggi-tingginya,” tandasnya.

Merujuk dari laman resmi BMKG, sinar UV dengan level bahaya risiko tinggi, ditandai warna oranye, mulai berlangsung pukul 10.00 WIB di kawasan Indonesia Barat. Di waktu hampir bersamaan, sebagian wilayah Indonesia bagian tengah mulai didominasi level bahaya risiko sangat tinggi (warna merah), bahkan level bahaya ekstrem yang ditandai warna ungu. (inggri/LINES)

The post Sunscreen Krim, Stick, dan Spray, Mana yang Paling Rekomendasi? appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.


Sumber berita : https://ldii.or.id/sunscreen-krim-stick-dan-spray-mana-yang-paling-rekomendasi/

built with : https://erahajj.co.id