Kendal (23/5). DPW LDII Jawa Tengah bekerja sama dengan Pengprov Senkom Mitra Polri dan Pengprov Persinas ASAD menggelar pelatihan jurnalistik di aula Generus Nusantara Boarding School, Kendal, Jawa Tengah pada Minggu (21/5).

Acara tersebut diikuti lebih dari 150 peserta, yang merupakan utusan tiga organisasi tersebut. Menurut Ketua DPW LDII Jawa Tengah Singgih Tri Sulistiyono, kegiatan pelatihan jurnalistik tersebut untuk menjalin sinergi dan kolaborasi antara tiga ormas.

“Tiga organisasi sepekat mengadakan kegiatan untuk membangun kolaborasi dan kerja sama melalui jurnalistik yang edukatif, kreatif dan produktif. Ini merupakan suatu upaya untuk memberikan kontribusi yang positif. Untuk memberikan literasi yang baik, positif dan konstruktif kepada masyarakat di era digital,” ungkapnya.

Pelatihan jurnalistik dipilih untuk kegiatan bersama, menurut Singgih, era digital memungkinkan konten negatif tersebar tanpa bisa dipertanggungjawabkan, tanpa ada sensor, tanpa adanya kepedulian terkait dengan moralitas dan sebagainya.

“Oleh sebab itulah tiga organisasi merekrut para generasi muda yang punya fokus di bidang jurnalistik, untuk membuat konten-konten yang edukatif, konstruktif dan juga berkontribusi untuk membangun masyarakat yang berperadaban, masyarakat madani, masyarakat yang tetap menggunakan nilai-nilai moralitas dan nilai-nilai keagamaan yang universal,” tambahnya.

Guru Besar Sejarah Universitas Diponegoro itu menambahkan, pelatihan jurnailistik sangat penting, karena sangat lekat dengan kehidupan masyarakat, hampir tiap orang pasti akan terlibat dalam penyebaran informasi secara digital, baik sebagai konten kreator maupun user. “Kadang-kadang kita yang hidup di era pasca-kebenaran bahwa berita yang menyesatkan, tapi jika diulang-ulang akan menjadi sebuah kebenaran,” paparnya.

Sedangkan berita kebenaran jika tidak disiarkan berulang-ulang bisa kalah dengan berita hoax. Seringkali kebenaran itu tidak dibangun di atas fakta-fakta yang objektif tetapi kebenaran sering diyakini sebagai suatu yang bersifat emosional. Menurut Singgih, hal ini meruapakan bagian dari gerakan internet sehat yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

“Sehingga nantinya berita-berita kebaikan bisa terus kami produksi. Konten-konten yang bisa menimbulkan pemikiran yang kreatif dan konstruktif terus diproduksi, untuk meminimalkan penyebaran kabar bohong,” tutupnya.