Surabaya (23/5). Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Fahrurrozi mengungkapkan, silaturahim Syawal yang dilaksanakan DPW LDII Jawa Timur, bermanfaat bagi penguatan komunikasi di antara tokoh agama.
“Di sini berkumpul semua. Ada NU, Muhammadiyah, dan tokoh agama lainnya. Ini menunjukkan kedewasaan sebagai warga negara Indonesia. Meskipun berbeda pendapat dan pandangan, tetapi tetap dalam bingkai persatuan,” ujar KH Fahrurrozi saat mengisi tausiah pada “Silaturahim Syawal 1444 H DPW LDII Jawa Timur”, di aula Sabilurrosyidin Annur, Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (18/5).
Ia melanjutkan, contoh kerukunan umat beragama terbaik di dunia ada di Indonesia. “Umat muslim di Indonesia merupakan umat mayoritas, tetapi mau menghargai umat yang lain. Ini menunjukkan toleransi di Indonesia begitu tinggi,” imbuhnya.
Terkait memasuki tahun politik, ia berpesan para tokoh agama dapat menjadi oksigen, dengan memberikan rasa nyaman bagi yang lainnya. “Semua orang butuh oksigen. Maka harus dibagi rata. Tokoh agama harus menjadi penyejuk bagi masing-masing umatnya di tahun politik yang semakin dekat,” pungkasnya.
Untuk itu, melalui pertemuan tersebut, ia berharap ukhuwah bisa tetap terjaga. Bagaimana bisa saling rukun dan berdampingan, apapun ormas dan agamanya. Dan silaturrahim ini bisa meminimalkan kesalahpahaman. Ia juga berharap LDII bisa terus mempererat ukhuwah dengan lainnya.
“Yang pertama bisa memperkuat ukhuwah Islamiyah, maka ya harus berkomunikasi dan bertemu seperti di momen ini. Dulu saya belum begitu tahu LDII. Kok di mana-mana ada plang LDII. Dulu belum paham, dan setelah bertemu dan saling mengenal maka ya sama saja tidak ada yang beda. Artinya bahwa yang beda itu tidak bisa disamakan, tapi yang sama jangan dibedakan,” imbuhnya.
Fahrurrozi menambahkan, yang kedua supaya memperkuat ukhuwah wathaniyyah, yaitu bisa menjaga kerukunan dengan umat beragama lainnya. Meskipun berbeda keyakinan, tapi tetap satu saudara.
“Kemerdekaan bangsa ini didapatkan bukan hanya satu agama, tapi semuanya ikut andil. Ini nikmat yang perlu disadari. Kita lahir dari bangsa majemuk, terdiri dari multi agama, multi etnis, dan multi bahasa tapi bisa bertemu dalam satu bingkai NKRI,” ungkap Fahrurrozi.
Terakhir, ada ukhuwah bashariyyah yaitu bisa mengenal antar sesama manusia. Fahrurrozi mengutip dari sebuah ayat Alquran tentang berbuat adil terhadap sesama manusia.
“Allah memerintahkan bisa adil kepada siapapun, satu agama maupun tidak. Artinya harmonisasi bisa terwujud salah satunya jika bisa berbuat adil. Jangan lagi ada sentimen atau kebencian hanya karna berbeda suku atau golongan, akhirnya tidak bisa berbuat adil. Dan ini juga salah satu kunci bisa tegaknya NKRI sesuai dengan tema pertemuan ini,” tutur Fahrur Rozi.
The post Ketua PBNU: Silaturahim Syawal LDII Jatim Perkokoh Persatuan Ormas Islam appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/ketua-pbnu-silaturahim-syawal-ldii-jatim-perkokoh-persatuan-ormas-islam/