Berbakti kepada kedua orangtua merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan setiap anak. Bahkan, dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, dijelaskan “Berbuat baik kepada kedua orangtua termasuk amalan utama nomor dua setelah amalan salat”.
Perlakuan seorang anak terhadap kedua orangtua, terkadang tanpa disadari menunjukkan perilaku yang kurang menyenangkan hati, sebagai contoh dijelaskan Ustaz Akmaluddin Akbar dalam tanyangan ‘Oase Hikmah’ bertajuk ‘Saatnya Anak Berbakti Kepada Orangtua’.
“Yaitu waktu kita masih bayi atau waktu masih kecil, ketika kita minta makan, minta minum, minta diberi ASI, kita memanggil orangtua dengan tidak sopan seperti dengan cara menangis, merengek atau bahkan mungkin dengan teriakan, namun meskipun demikian yang dilakukan orangtua tetap datang melayani kita,” jelasnya.
Padahal firman Allah SWT dalam Al-Quran Surah Al-Isra’ ayat 23 yang artinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya, jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkan kepada mereka perkataan yang mulia”.
Dalam ayat tersebut, perintah berbuat baik kepada kedua orangtua salah satunya dengan menjaga perkataan. Akmal mengatakan, “Ketika kita berbicara kepada orangtua, supaya jangan sampai mengucapkan kata ‘ufh’ atau ‘hush’ yang menunjukkan bahwa kita menolak apa yang diperintahkan oleh orangtua, justru kita harus membalas kebaikannya,” ungkapnya.
Kebaikan kedua orangtua terhadap anak tidak akan pernah usai, seorang anak yang sudah tumbuh dewasa agar selalu berusaha untuk membalas jasa-jasa kedua orangtua dengan pemberian yang terbaik. Menurut Akmal, dengan selalu mendoakan kedua orangtua termasuk salah satu bakti seorang anak.
“Berusahalah menjadi anak yang berbakti dengan senantiasa mendoakan yang terbaik untuk orangtua, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT Surah Al-Isra’ ayat 24 yang artinya “Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil”,” imbuhnya.
“Selain itu berinfak atas nama orangtua, bersedekah atas nama orangtua, mengumrohkan orangtua, menghajikan orangtua, dan lain sebagainya itu juga termasuk berbaktinya seorang anak terhadap kedua orangtua,” tambahnya.
Akmal juga berpesan kepada generasi muda atau orangtua yang masih memiliki orangtua atau mungkin yang sudah tiada, meskipun terkadang kedua orangtua berperilaku yang kurang menyenangkan kepada anak, namun seorang anak tetap harus berusaha membalas kebaikan kedua orangtua.
“Ketika kita sudah tumbuh dewasa, harusnya menjadi giliran kita yang memberikan balasan terbaik untuk orangtua, bukan lagi kita minta ke orangtua apalagi menuntutnya,” tutur Akmal.
Ia mengingatkan bila orangtua berkata sesuatu yang menyakiti hati, mungkin terlalu keras, atau kasar dalam berucap dikarenakan sudah sepuh, sudah tua dan sebenarnya tidak bermaksud menyakiti hati kita, maka diri kitalah yang harus berusaha menyesuaikan.
“Untuk itu seorang anak harus selalu mengingat jasa kedua orangtua dan inilah waktunya untuk membalas kebaikan kedua orangtua,” tutupnya. (eva/lines)
The post Sudahkah Kita Berbakti Kepada Kedua Orangtua? appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/sudahkah-kita-berbakti-kepada-kedua-orangtua/