Jakarta (26/3). Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menekankan pentingnya nilai-nilai kebangsaan pada acara “Tadarus Kebangsaan”, yang dihelat Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, pada Sabtu (25/3).
Deputi Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas, Laksamana Muda TNI Edi Sucipto mengatakan posisi Indonesia strategis, karena berada di antara dua benua dan samudra. Juga berada di garis ekuator yang rentan menjadi ladang konflik geopolitik. Menurutnya, presiden pertama Indonesia menyadari bahwa seorang calon pemimpin wajib mengerti geopolitik Indonesia di dunia. Hal tersebut ia tegaskan kepada LPOI yang sedang menyusun roadmap kepemimpinan Indonesia yang mayoritas penduduknya Islam.
“Konsep roadmap kepemimpinan Islam harus ada dan wajib. Kita mayoritas Islam, harus mengerti tentang geopolitiknya di dunia ini. Harus mengerti eksistensi Indonesia agar agar bisa survive di tengah dinamika politik dunia,” kata Edi.
Edi Sucipto mengatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terbentuk oleh sejarah panjang. Bahkan, konsep negara maritim sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Namun lahirnya nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme baru muncul pada tahun 1908, ketika lahirnya Budi Utomo dan ditegaskan pada saat hari Sumpah Pemuda. Dan didobrak saat hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dimana NKRI mulai berdiri.
“Founding Fathers kita pernah mengatakan Indonesia bulat bukan hanya sebatas Jawa saja, bukan hanya Sumatera saja, atau Borneo, atau Maluku saja tapi merupakan satu kesatuan wilayah dan bangsa yang ditunjuk oleh Allah SWT,” ujarnya.
Laksda Edi mengatakan keragaman Indonesia adalah kekuatan, di mana Pancasila adalah titik temunya. Menurutnya hal ini perlu dikelola dengan baik, sebab jika tidak diatur dengan baik justru akan menjadi titik kehancuran. “Kita punya pengalaman dengan banyaknya Kerajaan di Indonesia saat itu, perlahan habis sebab devide et impera yang dimainkan kolonial pada saat itu,” tutur Edi.
Keragaman juga bisa menjadi ancaman separatis, kalau konflik sosial tidak di manage pemerintah dengan baik. Oleh sebab itu menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada warga sangat penting, untuk dapat mengelola sumber daya yang dimiliki. Sehingga Indonesia menjadi negara super power di dunia.
“Tidak semua negara di dunia suka Indonesia menjadi negara superpower. Tidak menghendaki Indonesia menjadi negara yang kuat,” kata Edi. Ia menambahkan, walaupun sudah ada PBB, penjajahan dengan cara lain masih sangat kuat, “Oleh karena itu ini wajib kita waspadai,” tegas Edi.
The post Di Depan Anggota LPOI, Lemhanas Tekankan Pentingnya Nilai-Nilai Kebangsaan appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/di-depan-anggota-lpoi-lemhanas-tekankan-pentingnya-nilai-nilai-kebangsaan/