Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Hadiri Sosialisasi Pancasila DPR RI, LDII DIY Berkomitmen Membumikan Pancasila

Kategori : LDII News, Lintas Daerah, Ditulis pada : 17 Agustus 2022, 09:17:32

Yogyakarta (14/8). Ketua DPW LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Atus Syahbudin menghadiri undangan DPR RI dalam acara “Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila”. Acara tersebut merupakan kerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan dihelat di Grand Serela Hotel, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, pada Kamis (11/8).

Kegiatan yang diusung oleh Komisi II DPR RI ini mengangkat tema “Gotong Royong Membumikan Pancasila”. Dalam sambutannya, Anggota Komisi II DPR RI, Sukamto menekankan pentingnya peran Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.

“Ideologi Pancasila sangat penting, karena kedudukannya bahwa Pancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia, kepribadian, pandangan hidup, dasar negara, sumber dari segala sumber hukum, cita-cita bangsa, dan perjanjian luhur bangsa Indonesia,” jelasnya.

Menurutnya, Indonesia kini tengah dihadapkan dengan tantangan kebangsaan baik dari sisi internal maupun eksternal. Tantangan internal yakni melemahnya penghayatan, fanatisme kedaerahan, serta kurang berkembangnya penghargaan atas kemajemukan dan kebhinekaan. Adapun tantangan eksternal berupa globalisasi dan kapitalisme, fundamentalisme pasar dan fundamentalisme agama.

Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni UGM Arie Sujito, Kepala Biro Pengawasan Internal BPIH Pusat Abas, dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Sukirno.

Dalam paparannya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni UGM Arie Sujito mengungkapkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila merupakan solusi atas segala permasalahan bangsa, termasuk kemiskinan, “Spirit Pancasila diperlukan, seperti kepekaan akan problem-problem kemiskinan, karena kesenjangan dan kemiskinan seringkali memunculkan konflik,” katanya.

Tantangan yang dihadapi saat ini, tidak sekedar menjelaskan makna Pancasila, namun menjadi tugas bersama untuk memahamkan dan menanamkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Pancasila perlu dihadirkan dalam hal-hal kecil, bahkan narasi seperti klithih pun dapat nyambung dengan Pancasila,” ujarnya.

Seperti yang diketahui, klitih merupakan aksi remaja atau pelajar Yogyakarta yang kerap kali melakukan aksi kriminal dengan melukai orang lain menggunakan senjata tajam.

Arie berharap penguatan implementasi nilai-nilai Pancasila dapat disajikan secara interaktif dan menarik yang ditopang dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. “Mari menerjemahkan valuenya dalam kehidupan sehari-hari di hari ini, sajikan dalam audio visual yang disukai anak-anak muda,” ajaknya.

Senada dengan Arie, untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Pancasila, Kepala Biro Pengawasan Internal BPIH Pusat, Abas mengajak pemuda untuk terlibat dalam kegiatan kaum milenial yang mereka senangi. Seperti film, musik, kuliner, dan olahraga. Menurutnya, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada era digital seperti sekarang ini, perlu dimanfaatkan sebaik mungkin.

“Anak muda diajak untuk memanfaatkan media sosial dengan membumikan Pancasila melalui internet dan membanjiri dunia digital dengan konten positif,” katanya.

Sementara itu, berkaitan ideologi dan agama, Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Sukirno menekankan Pancasila sebagai dasar NKRI adalah ideologi negara yang mengikat seluruh rakyat dan komponen bangsa. Pancasila bukan agama, tetapi substansinya mengandung dan sejalan dengan nilai-nilai ajaran agama.

“Agama itu mendasarkan nilai moral dan budi pekerti, jangan mempertentangkan agama dan Pancasila, semangatnya kan menyepakati yang sama, yang berbeda mari meningkatkan toleransi,” ajaknya.

Senada dengan Sukirno, Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin mengatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi sudah bersifat final, bahkan Pancasila merupakan alat pemersatu dari pluralisme Indonesia. “Kitab suci kita mengajari pula pahala dan ancaman. Monitoringnya ada malaikat pencatat amal dan ketegasan pemberi hukumannya, nah kalau Pancasila kita, apanya yang masih kurang?,” tegas Atus.

Atus menambahkan, membumikan Pancasila menjadi pekerjaan rumah bersama semua komponen bangsa. Tidak hanya sekedar pengetahuan, namun nilai-nilai Pancasila juga harus harus bisa ditanamkan menjadi pengamalan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat.

“LDII didirikan tahun 1972 berasaskan Pancasila. Warga LDII didorong agar patuh kepada pemerintah yang sah, Pancasila dan UUD 1945,” tutup Atus. (Fitri)

The post Hadiri Sosialisasi Pancasila DPR RI, LDII DIY Berkomitmen Membumikan Pancasila appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.


Sumber berita : https://ldii.or.id/hadiri-sosialisasi-pancasila-dpr-ri-ldii-diy-berkomitmen-membumikan-pancasila/

built with : https://erahajj.co.id