Nganjuk (17/8). Ponpes Al Ubaidah dan SMK Budi Utomo, Nganjuk, Jawa Timur, melaksanakan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia, pada Rabu (17/8). Pengasuh Ponpes Al Ubaidah, Habib Ubaidillah Alhasany bertindak sebagai inspektur upacara.
Dalam amanatnya, ia menyebut, Indonesia sejak kemerdekaannya tetap eksis hingga sekarang, namun persoalan-persoalan kebangsaan akan tetap ada sesuai dinamika zaman.
“Kami sebagai keluarga besar pondok pesantren patut bersyukur dan merasa bangga, karena kita tidak tinggal diam, kita selalu turut serta dan terlibat langsung dalam menghadapi masalah yang dihadapi bangsa. Bahkan secara umum, pondok pesantren tidak pernah absen dalam perjuangan bangsa Indonesia sejak zaman kolonial,” ucapnya.
Menurutnya, melihat sejarahnya, ketika menghadapi penjajahan, pondok-pondok pesantren mengirimkan ribuan santrinya ke medan perang. Begitu pula saat bangsa ini menghadapi komunisme, maka pesantren menjadi salah satu basis perlawanan.
“Begitupun di saat bangsa ini menghadapi Covid-19, pondok-pondok pesantren termasuk Ponpes kami ini telah menyiapkan fasilitasnya untuk melakukan vaksinasi,” tuturnya.
Penanaman nilai-nilai kebangsaan tak sebatas pada acara-acara yang bersifat seremonial, tetapi wawasan kebangsaan tersebut juga diajarkan kepada para penyelenggara pendidikan. DPP LDII menggelar Sekolah Pamong Indonesia (SPI), untuk mengedukasi para pengurus yayasan, para guru sekolah dan pesantren, pamong, hingga petugas keamanan dan kebersihan.
“Pemikiran kami, jangan hanya santri dan siswa yang memiliki wawasan kebangsaan, sementara penyelenggara dan mereka yang terlibat dalam lembaga pendidikan tidak disentuh. Justru makin rawan bila radikalisme menyusup kepada penyelenggara pendidikan,” urainya.
Menurut Habib Ubaid, persoalan radikalisme yang kerap dilekatkan kepada umat Islam saja, sedangkan umat agama lain yang minoritas, radikalismenya tidak terlalu diperhatikan.
“Untuk itu, umat Islam di Indonesia termasuk kita, para santri Ponpes Al Ubaidah harus terus-menerus menunjukkan kontribusi besar terhadap pembangunan terutama pembangunan mental sepiritual,” ungkapnya.
Sejak Perang Diponegoro, era pergerakan, hingga perang kemerdekaan, umat Islam dan kalangan pesantren berkontribusi besar dalam memerdekakan Indonesia. Untuk terus menjaga nilai-nilai kebangsaan, Ponpes Al Ubaidah telah bekerjasama dengan empat instansi pemerintah Kabupaten Nganjuk guna memberikan materi-materi pendalaman tentang kebangsaan, kamtibmas, cara-cara berdakwah yang menyejukkan, yang rahmatan lil alamin.
“Bahkan hari ini, Ponpes Al Ubaidah yang biasanya mengikuti upacara bendera, bergabung dengan pemerintah setempat, tapi kali ini para santri ponpes Al Ubaidah menggelar upacara bendera di lingkungan pondok sendiri dan insyaAlloh hal ini akan dilaksanakan sepanjang peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun-tahun mendatang,” tututpnya.
The post Tanamkan Wawasan Kebangsaan, Ponpes Al Ubaidah Gelar Upacara HUT ke-77 RI appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/tanamkan-wawasan-kebangsaan-ponpes-al-ubaidah-gelar-upacara-hut-ke-77-ri/