Kategori : Berita Terkini, Lintas Bali, Ditulis pada : 27 September 2017, 10:59:51

LDII Badung-Bali.

Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII  Kel.Kerobokan Kaja menggelar acara Menyama Braya di Aula LDII di Muding Rahayu pada 10 September 2017.
Acara yang dihadiri Lurah Kerobokan Kaja, Ketua Lingkungan Muding Kelod, Klian Adat Muding Kelod, Babinsa, Babinkamtibmas serta warga sekitar Lingkungan Muding Rahayu dan warga Muding Kelod tersebut dibuka oleh Camat Kuta Utara A.A. Ngurah Arimbawa.
Camat Kuta Utara berterimakasih pada pengurus LDII yang mengadakan acara menyama braya. Dijelaskan bahwa Menyama Braya dalam bahasa Bali yang artinya adalah mempererat tali persaudaraan antar umat beragama.
Menyama Braya sendiri bisa dimaknai sebagai suatu kearifan lokal yang menjadi landasan moral dalam membangun relasi sosial serta sebagai kekayaan utama dalam hidup dan sebagai jalan untuk menggapai kedamaian dan keharmonisan yang telah ada sejak lama.
Dalam sambutannya, A.A. Ngurah Arimbawa menyampaikan bahwa acara ini sangat penting diadakan karena untuk mempererat tali persaudaraan antar umat beragama di wilayah Bali khususnya di wilayah Kerobokan Kaja, Kuta Utara, Badung-Bali. Beliau juga sangat mengapresiasi keberadaan LDII di lingkungan Banjar Muding Kelod yang telah berhasil membina warganya untuk turut berkontribusi dalam menjaga ajeg bali, ikut memelihara kerukunan dan ketertiban di lingkungan Banjar Muding Kelod. Dalam petuahnya, Camat Kuta Utara juga berpesan agar perbedaan yang ada dapat ditempatkan diatas kebersamaan, sehingga kerukunan dan kekompakan dapat selalu terpelihara.
Sementara itu sambutan dari Ketua PC.LDII Kuta Utara H.Surahmin menjelaskan bahwa acara ini diadakan setiap dua tahun sekali dan Alhamdulillah bisa berjalan dengan lancar dan barokah berkat dukungan semua pihak.
Dalam kesempatan tersebut selain Ketua PC LDII Kuta Utara H.Suramin dan Ketua PAC LDII Kerobokan Kaja H.Eka Supriyatna,SE., hadir juga Ketua DPD LDII Kabupaten Badung H.Hardilan,SH. serta Sekretaris DPW LDII Provinsi Bali H.Agus Purmadi,SH.
Acara “menyama braya” diakhiri dengan ramah tamah dan jamuan makan malam bersama.(Anto)