Fraga Luzmi Fahmi siswa SMAN Model Terpadu Madani Palu,dan remaja LDII Palu,merupakan satu-satunya siswa Sulteng yang mampu meraih prestasi Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Jakarta untuk mata pelajaran kebumian. Di OSN, Fraga mampu meraih medali emas. Kini, Fraga menjadi wakil Indonesia untuk mengikuti International Earth Sains Olimpiad (IESO) di Taiwan.ANAK pertama dari dua bersaudara pasangan Muballigh-Muballighot Sumuryanto dan Purwaningsih patut diacungi jempol. Prestasinya sangat membanggakan, tidak hanya bagi sekolahnya SMAN Model Terpadu Madani saja namun juga bagi Warga LDII Palu,Sulteng dan Indonesia.
Selain mampu meraih emas di ajang OSN di Jakarta untuk mata pelajaran kebumian. Di OSN, Fraga juga, kini menjadi wakil Indonesia untuk mengikuti International Earth Sains Olimpiad (IESO) di Taiwan. Prestasi fraga telah terlihat sejak sekolah di SMPN 1 Palu. Fraga mampu menyelesaikan pendidikannya pada kelas akselerasi dengan masa sekolah yang hanya dua tahun. Setelah masuk ke SMAN Model Terpadu Madani prestasi Fraga semakin menjadi.Fraga saat masuk di SMAN Model Terpadu Madani, sangat tertarik dengan mata pelajaran kebumian atau geologi. Entah dari mana awalnya, Fraga langsung jatuh hati dengan pelajaran kebumian, sehingga dengan rasa ingin tahu yang sangat tinggi, mencari referensi yang berkaitan tentang kebumian.
Tidak hanya itu saja Fraga juga mendatangi Badan Metrologi dan Geofisika (BMG), untuk mencari tahu lebih banyak tentang kondisi dan struktur tanah dan bebatuan di Kota Palu. Bahkan, guru dan dosen yang menekuni mata pelajaran kebumian juga didatanginya. Tidak hanya belajar teori saja, Fraga juga praktik langsung tentang mata pelajaran kebumian.
Keseriusannya untuk belajar mata pelajaran kebumian akhirnya membuahkan hasil. Dia berhasil meraih prestasi terbaik baik di tingkat provinsi hingga ke tingkat nasional. Bahkan, Fraga berhasil menjadi perwakilan Indonesia di ajang internasional untuk mengikuti lomba International Earth Sains Olimpiad (IESO) di Taiwan.
“Prestasi yang saya capai ini tidak datang dengan sendirinya. Banyak perjuangan yang harus saya lalui. Tentunya dengan modal keyakinan bahwa saya bisa meraih hasil terbaik. Hanya itu saja yang ada dalam pikiran saya. Sebab dengan mengikuti lomba, tidak hanya sekadar mengukur sampai sejauh mana kemampuan, akan tetapi target yang ingin dicapai juga dapat dilihat,â€ujarnya.
Mengikuti IESO di Taiwan merupakan pengalaman pertama bagi Fraga. Setidaknya membuat dirinya semakin tertantang untuk berupaya lebih maksimal. Soal belajar tidak terlalu dikebutnya, sebab kuncinya kata Fraga, hanya satu saja yakni modal keyakinan dan rasa percaya diri yang harus ditunjukkan.
Diakui Fraga, bahwa utusan dari negara negara lain, juga akan berupaya tampil maksimal. Untuk itu, dia juga akan berupaya maksimal, sehingga dapat menjadi yang terbaik di dunia.
Berbicara soal kebumian atau geologi kata Fraga, pembelajarannya seragam. Yang berbeda katanya, hanya cara penyajiannya saja. Tinggal ketekunan dan keseriusan belajar saja yang harus lebih ditingkatkan.
Fraga berharap, prestasi yang dicapainya dapat diikuti siswa lainnya. Sehingga, semakin banyak siswa asal Palu maupun Sulteng, yang dapat membawa nama baik daerah sekaligus menjadi kebanggan orangtua.
(Sumber : Radar Sulteng)