Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Ketua LDII: Pancasila Harus Jadi Gaya Hidup Generasi Muda

Kategori : Berita, Berita Terkini, DPP LDII, Lintas Bali, LDII, Nasional, Berita Nasional, Ditulis pada : 01 Oktober 2025, 15:34:39

Jakarta (1/10) — Memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Ketua DPP LDII Prof. Singgih Tri Sulistiyono mengajak generasi muda menjadikan Pancasila sebagai way of life (gaya hidup) sekaligus living ideology (ideologi hidup) dalam keseharian.

Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro (UNDIP) itu mengingatkan, peringatan ini berawal dari peristiwa G30S/PKI tahun 1965 yang mengancam eksistensi ideologi bangsa. Pemerintah menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila melalui Keppres No. 153/1967, sebagai simbol bahwa Pancasila tetap tegak sebagai dasar negara.

WhatsApp Image 2025-10-01 at 15.31.32.jpeg

“Momentum ini meneguhkan Pancasila sebagai ideologi bangsa sekaligus penghormatan atas jasa pahlawan revolusi. Generasi muda harus meyakini bahwa Pancasila mampu menghadapi berbagai ancaman ideologi lain,” tegas Singgih, Rabu (1/10/2025).

Menurutnya, tantangan bangsa di era digital kian kompleks: penyebaran hoaks, ujaran kebencian, polarisasi sosial, krisis global, hingga perubahan iklim. Dalam kondisi demikian, Pancasila tetap relevan sebagai pedoman yang mengajarkan kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial.

“Tantangan global berpotensi mengadu domba anak bangsa. Karena itu, nilai-nilai Pancasila harus tercermin dalam kebijakan pemerintah maupun sikap warga sehari-hari,” tambahnya.

Hari Kesaktian Pancasila 2025 mengusung tema “Pancasila sebagai Perekat Kebinekaan untuk Indonesia Maju.” Singgih menegaskan, tema ini harus dimaknai sebagai dorongan memperkuat komitmen menuju Indonesia Emas 2045, tidak hanya dengan pembangunan fisik, tetapi juga ketahanan mental, moral, dan persatuan bangsa.

WhatsApp Image 2025-10-01 at 15.31.322.jpeg

“LDII menekankan pentingnya dialog, toleransi, dan kerukunan antarumat beragama maupun antargolongan. Keberagaman jangan dijadikan sumber konflik, melainkan kekuatan untuk membangun bangsa,” ujarnya.

Komitmen LDII terhadap Pancasila diwujudkan melalui empat ranah utama:

  • Pendidikan: membentuk generasi religius, nasionalis, dan produktif.

  • Sosial-budaya: menguatkan gotong royong, solidaritas, dan moderasi beragama.

  • Ekonomi: mendorong kemandirian umat melalui model ekonomi yang adil dan berkeadilan sosial.

  • Digitalisasi generasi muda: membekali generasi dengan literasi digital yang berlandaskan nilai Pancasila.

“Pancasila harus menjadi fondasi dalam menghadapi radikalisme, konflik identitas, penetrasi budaya asing, hingga disrupsi teknologi. Dengan itu, Indonesia akan berdaulat secara politik, ekonomi, dan budaya,” tutur Singgih.

Ia menutup dengan pesan kebangsaan: “LDII mengajak seluruh elemen bangsa menjaga ukhuwah wathoniyah dan waspada terhadap bentuk perang modern atau proxy war yang bisa memecah belah bangsa. Hanya dengan persatuan berlandaskan Pancasila, Indonesia dapat bermartabat di mata dunia.”

built with : https://erahajj.co.id