Jakarta Selatan (2/5). Pemandangan yang menggugah hati terlihat saat perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Ratusan warga LDII Gandaria Selatan berbondong-bondong melaksanakan salat Ied di Lapangan SMA Pangudi Luhur, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Senin (2/5).
LDII menilai, momentum Hari Raya Raya Idul Fitri dapat dijadikan sebagai ajang silaturahim dan saling menjaga toleransi antarumat beragama. Ketua DPD LDII Kota Administrasi Jakarta Selatan Nur Rohmat mengapresiasi Yayasan Pangudi Luhur yang telah memfasilitasi warga LDII untuk melaksanakan Salat Ied.
“Alhamdulillah, Yayasan Pangudi Luhur menerima, membuka, dan memberi kesempatan penuh dengan senang hati. Dengan fasilitas-fasilitas yang ada, ternyata fasilItas yang disediakan sangat luas sekali,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihak Yayasan merasa senang karena dapat menyiapkan fasilitas salat Ied bagi umat Islam khususnya warga LDII. “Dan mereka (Yayasan Pangudi Luhur) sangat terbuka dan berterima kasih sarananya atau fasilitasnya dipakai masyarakat khususnya warga LDII untuk melaksanakan salat Ied,” tambahnya.
Secara umum, pelaksaan Salat Idul Fitri DPD LDII Kota Administrasi Jakarta Selatan terbagi menjadi 10 lokasi, di antaranya, tujuh tempat dilaksanakan di tanah lapang dan tiga tempat di halaman masjid. Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan salat Idul Fitri 1433 H, pihaknya bekerja sama dengan anggota Pramuka.
Ketua Yayasan Perwakilan Pangudi Luhur, Petrus mengatakan sebagai Biarawan dalam hidup bermasyarakat berupaya untuk menghargai antar sesama, “Saya sangat mendukung segala kerja sama dan apapun itu. Kelompok kami (Biarawan) juga sering terjun dalam hal itu, jadi kami sangat mendukung kerja sama dalam hal apapun,” ujarnya.
Sebagai manusia yang beragama, lanjutnya, baik umat Islam maupun umat Nasrani harus saling mengedepankan sikap toleransi. Saling bahu-membahu dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat, bukan malah saling menjatuhkan satu sama lain.
“Kita ini umat beragama maka kita harus mendalami agama kita, lalu mempraktekkan dengan toleransi,” tambahnya.
Ia mengisahkan, waktu bertugas di D.I Yogyakarta sering terjadi umat Islam khususnya warga LDII memakai fasilitas umat Nasrani baik sekolah, maupun lapangan. “Kemarin pengurus LDII kesini, ya, kami oke saja. Pas ada lapangan yang bagus, memenuhi syarat maka kami mendukung dan memperbolehkan. Saya mengucap syukur, acaranya sukses, bagus, dan terlaksana dengan baik,” tambahnya.
Ia melihat, toleransi di wilayah Gandaria Selatan sangat baik. Masyarakat hidup rukun berdampingan dan kebersamaan antar masyarakat juga sangat tinggi.
“Saya beberapa kali mengalami di berbagai daerah. Saya dulu pernah tugas di sini tahun 1993, ke Solo, ke Cikarang dan kembali ke sini lagi, saya melihat bagus sekali dan didukung secara kebersamaan. Kami menilai bagus dan kami mengapresiasi,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Salat Idul Fitri PAC LDII Gandaria Selatan H. Jatmiko mengatakan pihaknya mengerahkan sekitar 20 orang dalam pelaksanaan Salat Ied kali ini. Mereka terbagi menjadi beberapa bagian yakni kebersihan, keamanan dan pengaturan shaf salat.
Ia menambahkan, dalam kehidupan sehari-hari banyak kegiatan yang bekerja sama dengan pihak yayasan. Di bulan Ramadan, pihaknya mengundang warga sekitar yayasan dalam pembagian sembako.
“Alhamdulilah, sebelum dilaksanakan ini warga di sekitar Pangudi Luhur mendapat undangan pembagian sembako, ini sudah berlangsung lama. Kemarin juga disampaikan di forum, pihak yayasan juga berterima kasih lapangannya bisa dipakai untuk umat Islam terutama warga LDII,” tutupnya.
The post LDII Nilai Idul Fitri Ajang Silaturahim dan Jaga Toleransi appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/ldii-nilai-idul-fitri-ajang-silaturahim-dan-jaga-toleransi/