PANGKAL PINANG – Masa kanak-kanak merupakan usia emas dimana pondasi utama dalam pembentukan keimanan dan karakter umat perlu dipupuk, sebab pada usia dini seorang anak mudah dibentuk dan diarahkan.
Ada pepatah, belajar di waktu kecil seperti halnya mengukir di atas batu yang hasil ukiran tersebut awet hingga masa ke masa.
Kemandirian merupakan salah satu program unggulan LDII yang sering disebut dengan “trisukses generus”, yakni ‘alim/faqih, berakhlaqulkarimah, dan mandiri.
Tak hanya sekedar wacana untuk mencetak generasi penerus LDII yang memiliki kemandirian sejak usia dini, santri TPA Roudhatul Jannah yang dikelola oleh PAC LDII Kelurahan Ampui Kota Pangkalpinang ini contohnya, yang ternyata sudah selangkah lebih maju.
Di 10 malam terakhir bulan Ramadan biasanya jamaah LDII selalu menghidup-hidupkan ibadah dengan rutin melaksankan tadarus Alquran, pengkajian Hadist tentang puasa, nasehat agama, kemudian dilanjutkan dengan ibadah masing-masing untuk meraih keutamaan Lailatul Qodar dengan cara iktikaf di dalam masjid.
Sering kali, godaan terberat saat melaksanakan iktikaf adalah harus menahan kantuk di malam hari sebab siang harinya sudah disibukkan dengan aktivitas harian dan malam harinya untuk beribadah.
Tantangan tersebut oleh caberawit LDII diubah menjadi peluang untuk mengasah kemandirian dengan berdagang makanan cepat saji ke jamaah yang sedang iktikaf.
Karena mengikuti syariat agama yang melarang berdagang di dalam masjid, mereka pun melayani pembeli dari luar masjid.
Jamaah yang iktikaf di masjid pun merasa terbantu dengan kehadiran mereka.
“Alhamdulillah, sejak usia dini mereka sudah punya inisiatif sendiri untuk berwirausaha dan bisa membaca peluang. Kalau saya pribadi dengan kehadiran mereka ini sangatlah membantu terlebih di saat harus menahan rasa ngantuk dan lapar di malam hari,” ujar Tri Hendrawan, salah satu jamaah LDII Ampui yang sedang iktikaf saat diwawancarai pada Senin malam, 10 Mei 2021.
Tri Hendrawan yang juga sebagai Ketua PAC LDII Kelurahan Ampui merasa kagum dengan inisiatif dan praktek kemandirian yang dilakukan oleh caberawit ini, menurutnya ini menandakan suksesnya pembinaan program trisukses generus LDII sejak usia dini, salah satunya ialah program untuk mencetak generasi muda LDII yang memiliki kemandirian.
Dari hasil berdagang di 10 malam terakhir bulan Ramadan, caberawit LDII Ampui bisa meraup untung ratusan ribu rupiah. Rencananya uang tersebut akan digunakan untuk kepentingan program Halaqoh Tahfizul Qur’an.
Oleh: Fakih (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)
The post Raup Untung hingga Ratusan Ribu, Anak Usia SD dari LDII Lakukan Hal Ini appeared first on NuansaOnline.
Sumber berita : https://nuansaonline.net/raup-untung-hingga-ratusan-ribu-anak-usia-sd-dari-ldii-lakukan-hal-ini/