Jakarta (15/11). DPW LDII DKI Jakarta menggelar musyawarah wilayah (Muswil) pada Minggu (15/11). Muswil yang dihelat di aula kantor DPP LDII tersebut diikuti 540 pengurus DPD Kota dan kabupaten se-DKI Jakarta secara daring. Sementara sekitar 20-an pengurus DPW LDII DKI Jakarta mengikuti Muswil secara langsung.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dalam kesempatan tersebut Anies mengingatkan bahwa setiap krisis memiliki sebab dan akibat yang berbeda, “Krisis ini harus dibedakan, penyebabnya adalah krisis kesehatan dan akibatnya berupa krisis ekonomi,” imbuhnya.
Menurut Anies, krisis ekonomi berakibat beragam krisis susulan yang harus diantisipasi semua pihak, termasuk LDII. Selain itu, krisis juga mengakibatkan percepatan transformasi, “Yang kita rasakan saat ini, menguatnya teknologi informasi dan internet. Perubahan yang sedemikian cepat tersebut harus diantisipasi oleh LDII,” ujarnya.
Dalam pembukaan tersebut hadir pula Ketua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta KH Munahar Muchtar, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta Topan Bakri, Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso, Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta Dede Rosyada dan Ketua Tanfidyah Wilayah NU DKI Jakarta Syamsul Maarif.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anis Baswedan dalam sambutan pembukaanya mengapresiasi atas pengabdian para pengurus LDII. Ia mengajak para pengurus LDII untuk mempersiapkan langkah-langkah pascapandemi, “Harapannya, kepengurusan yang terpilih dapat menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat. Untuk menjawab dinamika ekonomi, politik, sosial, dan budaya yang sangat tinggi di jantung Jakarta,” kata Anies.
Dalam kesempatan tersebut Ketua DPW LDII DKI Jakarta, Tedy Suratmadji, dalam sambutanya mengatakan bahwa Jakarta sebagai ibu kota menjadi kiblat nasional dalam dinamika masyarakat madani. Sebagai ormas Islam, DPW LDII Jakarta terus memberdayakan anggotanya dengan pembangunan karakter. Agar lahir insan profesional religius sebagai modal membangun Jakarta.
Sebagai bagian dari masyarakat madani, DPW LDII DKI Jakarta berkontribusi langsung dalam pembangunan Jakarta. Targetnya, menciptakan masyarakat profesional religius yang memiliki sikap alim-faqih (memahami agama Islam dengan baik), berakhlak mulia (akhlakul karimah), dan mandiri, “Saya meyakini, pribadi yang memiliki kecerdasan dan menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi, namun tanpa diimbangi iman dan taqwa, akan hanya menciptakan kerusakan,” papar Teddy.
Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII KH.Chriswanto Santoso dalam sambutanya mengajak kepada pengurus LDII DKI Jakarta agar terus meningkatkan peran pengabdiannya. Menurutnya, nilai-nilai moral yang tinggi hanya bisa didapatkan seseorang melalui religi, “Di situlah peran LDII dalam membangun karakter dan moralitas,” ujarnya.
Chriswanto selanjutnya berharap, Muswil ini bisa menyusun pengurus yang memahami dinamika sosial kemasyarakatan DKI Jakarta, yang merupakan Indonesia mini. Sebagai miniatur Indonesia yang memiliki keberagaman, menurut Chriswanto, Jakarta membutuhkan ormas Islam yang menerapkan moderasi beragama, “Kami konsisten dengan prinsip-prinsip Islam washatiyah, untuk itu LDII selalu berinteraksi, berdialog, dan terbuka dengan semua pihak,” ujarnya.
Senada dengan Ketua Umum DPP LDII, KH.Munahar Muchtar, Ketua Umun MUI Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa moderasi beragama itu sangat penting, sebagai modal membangun Jakarta, “Islam adalah agama yang menjadi rahmat bagi alam semesta, dan saya melihat, LDII juga mengembangkan sikap solutif dalam berbagai permasalahan di Jakarta khususnya,” ujar KH.Munahar.
Ketua Panitia Pengarah (SC) Muswil LDII DKI Jakarta, Tri Gunawan Hadi, mengatakan Muswil digelar secara daring dan luring. Peserta daring meliputi para ulama, dewan penasehat, dan pengurus DPD hingga PC se-DKI Jakarta, “Kami perkirakan peserta mencapai 560-an orang dari lima kota administratif dan satu kabupaten. Mereka tergabung dalam 45 studio mini, Sementara yang hadir langsung, dibatasi hanya 20 orang, untuk menyesuaikan denga protokol kesehatan,” Jelas Tri.G.
Tri Gunawan Hadi selanjutnya mengatakan, tema “Kontribusi Berkelanjutan LDII dalam Rangka Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Profesional Religius untuk Jakarta yang Maju, Tangguh dan Sejahtera”. Menurutnya, tema ini akan mengerucutkan beberapa program, di antaranya meningkatkan penguasaan teknologi komunikasi dan informasi, untuk mempermudah kehidupan sehari-hari.
“Pandemi Covid-19, mengubah kebiasaan warga hingga dalam urusan mata pencaharian. Kami menjadikan pandemi ini sebagai lompatan untuk melakukan literasi digital bagi warga LDII,” ujar Tri Gunawan Hadi. Selain itu, era digital ini juga dilakukan untuk mendukung pembangunan karakter, yang selama ini menjadi bidang dakwah utama LDII, “Kami telah melakukan MOOC atau kursus terbuka secara masif, dalam rupa pengajian sepanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di Jakarta. Namun, usai pandemi, kami akan terus meningkatkan pemanfaatan MOOC ini,” imbuh Tri Gunawan Hadi.
Terutama untuk meningkatkan kualitas SDM, untuk beradaptasi dengan berbagai tantangan pembangunan dan yang tak kalah pentingnya adalah Muswil DKI Jakarta juga menekan berbagai program yang berkaitan dengan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah bashariyah, dan ukhuwah wathoniyah, untuk mewujudkan Jakarta yang adil dan makmur. Dalam Muswil LDII DKI Jakarta, juga dilaksanakan peluncuran buku doa untuk generus dengan sentuhan teknologi berupa QR Code.
Dalam Muswil tersebut, memutuskan menunjuk Teddy Suratmadji dan Muhammad Ied menjadi ketua dan sekretaris, untuk masa jabatan 2020-2025. (Arifin Rusdi/LINES)
Sumber berita : https://ldii.or.id/anies-baswedan-krisis-ekonomi-bisa-menyebabkan-bermacam-krisis-lain/