Denpasar (28/1). Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Denpasar bekerja sama dengan Direktorat Pencegahan Densus 88 Anti Teror (AT) Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Bali menggelar Penyuluhan Pemuda LDII bertajuk “
Strategi Pencegahan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme Guna Mewujudkan Generasi Berkarakter Pancasila dan Menjunjung Tinggi Kebhinekaan" pada Selasa (28/1), di Gedung Serbaguna Senkom Mitra Polri Bali.
Ketua LDII Denpasar, H Kafilari Rohimanto,SE., menegaskan bahwa radikalisme dan terorisme adalah ancaman serius bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia menekankan pentingnya peran pemuda dalam mencegah penyebaran paham intoleransi dan radikalisme, khususnya di media sosial yang banyak diakses oleh generasi muda.
“Generasi muda LDII tidak boleh lengah dalam mencegah masuknya paham intoleransi dan radikalisme, terutama di media sosial. Media ini, selain memberi dampak positif, juga mempermudah penyebaran ajaran berbahaya. Pemuda LDII harus waspada agar tidak terjebak di dalamnya,” ujar Kafi.
Acara tersebut dihadiri ratusan pemuda-pemudi LDII seDenpasar
Sejalan dengan Kafi, nasumber Densus 88 AT Satgaswil Bali, Ipda Hadi Nata Kusuma,SH, MH., mengungkapkan bahwa pencegahan radikalisme bukan hanya tanggung jawab aparat keamanan, tetapi juga membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk pemuda LDII Denpasar.
“Cara efektif menangkal paham intoleransi dan radikalisme adalah dengan memperkuat pemahaman tentang persatuan dan kesatuan serta nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegas Hadi.
Hadi berharap, seminar yang diikuti 250-an pemuda LDII Denpasar tersebut semakin memperkokoh nilai-nilai toleransi. “Serta mencegah penyebaran paham radikalisme di masyarakat,” tutup Hadi.