Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

LDII Ingatkan Pendidikan sebagai Hak Anak yang Harus Dipenuhi

Jakarta (24/7) – Dalam pemenuhan hak anak, keluarga menjadi akses pertama dan utama untuk pendidikan dalam berbagai aspek pengetahuan. Mendidik seluruh anggota keluarga tentang pentingnya kesehatan juga membiasakan anak hidup sehat sejak dini.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua LDII Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK), Siti Nurannisaa, dalam rangka Hari Anak Nasional yang diperingati pada 23 Juli. Penetapan ini selaras dengan pengesahan Undang-Undang No.4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak.

Mengenai pendidikan dari keluarga, Nisa menjelaskan bahwa pemahaman dan kesadaran anak tentang kesehatan dimulai dari didikan keluarga. "Selanjutnya, pendidikan berlanjut ke lembaga pendidikan," ujarnya. "Tanpa akses pendidikan ini, anak-anak tidak akan mendapatkan pengetahuan yang diperlukan tentang praktik kesehatan yang baik. Kurangnya pengetahuan ini dapat menghambat akses mereka ke berbagai fasilitas hidup," kata Nisa.

Dalam hal ini, lembaga pendidikan dan lingkungan juga berperan penting dengan mengintegrasikan program kesehatan dalam kurikulum ajar. Nisa mencontohkan bahwa sekolah yang baik menyediakan layanan kesehatan dasar, imunisasi, serta pemeriksaan kesehatan rutin. Oleh karena itu, orang tua perlu sadar akan hak anak untuk sekolah. "Anak-anak yang tidak bersekolah akan kehilangan akses ini, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang tidak terdeteksi dan tidak diobati," tambahnya.

Mengutip laman UNICEF, PBB melalui Konvensi Hak Anak (KHA) pada pasal 24 menjelaskan bahwa anak berhak dijamin oleh negara untuk tumbuh sehat dan mendapatkan pendidikan layak di sekolah.

WhatsApp Image 2024-07-24 at 14.54.10 (2).jpeg

Hak Mendapat Pendidikan dan Kesehatan dengan Pembiasaan

Pendidikan melalui kebiasaan yang optimal, kata Nisa, membuat anak-anak belajar tentang pentingnya kesehatan serta gaya hidup sehat sejak usia dini. "Kebiasaan hidup sehat yang membentuk perilaku akan bertahan seumur hidup. Dan sekolah adalah tempat untuk mengajarkan program kesehatan berkelanjutan," jelas Dosen Ilmu Komunikasi Visual Universitas Tarumanegara itu.

Keteladanan menjadi salah satu unsur penting dalam pembiasaan, oleh karena itu, orang dewasa di sekitar anak juga perlu menerapkan gaya hidup sehat. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. "Dengan menunjukkan perilaku sehat, kita memberikan pengaruh positif. Sekolah juga bisa mempromosikan kesehatan melalui kampanye yang bekerja sama dengan orang tua atau lingkungan sekitar."

Tidak hanya kesehatan fisik, stakeholder pendidikan anak juga perlu memahami dan menyadari pentingnya pengelolaan kesehatan mental anak melalui bimbingan konseling. Hal ini diperlukan agar anak mampu mengelola stres sejak dini, meregulasi emosi, dan mengembangkan bakat serta keterampilan yang dimiliki.

LDII menjadi salah satu penyedia edukasi kesehatan dari unsur keluarga hingga pendidikan formal, informal, dan nonformal sejak usia dini secara berkelanjutan. Lembaga pendidikan yang dinaungi LDII, baik sekolah maupun pondok pesantren, telah berupaya menyediakan unit kesehatan serta berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan stakeholder setempat untuk edukasi kesehatan berkelanjutan melalui penyuluhan, pembinaan, seminar, workshop, dan lain-lain.

Sinergi ini merupakan upaya positif dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam praktik kesehatan yang baik. Oleh karena itu, Nisa menekankan bahwa lembaga pendidikan perlu bersinergi dengan semua pihak untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan sehat dengan memastikan fasilitas kebersihan dan sanitasi yang memadai, makanan bergizi di kantin, serta perlindungan dan pencegahan dari berbagai tindak kekerasan atau bullying.

built with : https://erahajj.co.id