Makassar (5/7). Setelah melaksanakan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah, warga LDII Sulawesi Selatan merayakan Idul Adha pada Kamis (29/6). Pada tahun ini, Warga LDII Sulawesi Selatan berkurban 813 ekor hewan kurban. Tersebar di 18 kabupaten dan tiga kota dengan rincian 687 ekor sapi dan 126 ekor kambing.
Berkurban memiliki nilai ibadah yang tinggi, baik bagi individu maupun kemasyarakatan. Kurban memiliki multiplier effect atau efek pengganda yang signifikan. Hal itu disampaikan Ketua DPW LDII Provinsi Sulsel Abri yang menyatakan bahwa kurban merupakan wujud ketakwaan hamba kepada Allah. Tak ada amalan yang paling disukai Allah pada Idul Adha, selain menyembelih hewan kurban.
“Tidak ada pahala yang bisa membandingi pahala berkurban, kecuali orang yang berangkat dalam sabilillah kemudian pulang tinggal nama. Bahkan sebelum darah hewan kurban sampai ke bumi, pahalanya sudah sampai di sisi Allah SWT,” ujar Abri.
Dalam kehidupan bermasyarakat, ketika seseorang itu berkurban, ada ibadah sosial yang dirasakan umat manusia. Berbagi dapat membangun hubungan yang positif, karena bisa memberi tanpa pamrih dan bisa menerima dengan ikhlas.
Nilai positif yang terkandung dalam ibadah kurban tersebut, tentu menjadi motivasi bagi warga LDII untuk terus meningkatkan kuantitasnya. Berkurban merupakan perintah langsung Allah dan Rasul, sekaligus memperkuat modal sosial untuk meraih manfaat yang lebih besar.
The post Warga LDII Sulsel Berkurban 813 Ekor Saat Idul Adha appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/warga-ldii-sulsel-berkurban-813-ekor-saat-idul-adha/