Jakarta (24/5). Pimpinan Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, KH Asy’ari Akbar berserta jajarannya menerima kunjungan Penanggung Jawab Museum Pancasila Sakti Lubang Buaya Parjiyana dan Pusat Sejarah Nasional TNI Kolonel Dwi Imam. Pertemuan dilaksanakan di Pondok Minhaajurrosyidin, Pondok Gede, Jakarta, pada Senin (22/5).
KH Asy’ari mengatakan, kunjungan itu untuk memperkuat kerja sama yang sudah terbangun antara Ponpes Minhajurrosyidin dan Museum Pancasila Sakti Lubang Buaya. “Selama ini hubungannya sudah terjalin sangat baik dengan Museum Pancasila Sakti. Hal ini ingin lebih ditingkatkan kembali, terlebih mereka langsung melibatkan dari Pusat Sejarah TNI yang ada di Jl. Gatot Subroto, Jakarta,” ujarnya.
Ia menambahkan, Ponpes yang diasuhnya diajak untuk mensosialisasikan tentang sejarah bangsa Indonesia, khususnya sejarah tentang TNI kepada masyarakat terutama generasi muda.
“Memang tugas mereka adalah untuk lebih memasyarakatkan atau mensosialisasikan tentang sejarah bangsa khususnya TNI kepada masyarakat. Terutama pada generasi muda sehingga mereka memahami sejarah bangsanya,” tambahnya.
Menurut KH Asy’ari, Museum Pancasila Sakti selalu melibatkan Ponpes Minhajurryosidin saat mengadakan kegiatan. Untuk itu, pihaknya mendukung penuh kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Museum Pancasila Sakti.
“Selama ini sudah terbangun kerja sama yang baik antara Ponpes Minhajurrosyidin dengan pihak Museum Pancasila Sakti Lubang Buaya. Ketika ada acara-acara, Ponpes Minhaajurrosyidin yang di bawah naungan LDII ini sering dilibatkan. Dan kami juga mendukung penuh kegiatan-kegiatan yang ada dengan menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan,” ujarnya.
“Dan ketika santri Ponpes berkunjung ke sana seringkali digratiskan oleh pihak museum. Hal itu karena hubungan antara pesantren dan museum sangat baik. Selain itu, pihak museum bangga ketika ada generasi muda yang mau belajar sejarah,” tegasnya.
Museum Pancasila Sakti ini adalah salah satu museum sejarah TNI yang dikelola oleh Pusat Sejarah TNI. “Karena di Jakarta selain Museum Lubang Buaya ada juga Museum Keprajuritan di TMII, Museum Bhakti di Mabes TNI, dan pusatnya di Museum Santria Mandala yang ada di Jl.Gatot Subroto, itu adalah empat museum yang dikelola oleh Pusat Sejarah TNI,” paparnya.
Dalam pertemuan itu, Kolonel Imam meminta Ponpes Minhajurrosyidin berkirim surat ke Pusat Sejarah TNI, untuk mengedukasi para siswa dan santri. Nantinya, para siswa dan santri dapat berkunjung secara rutin ke empat museum yang dikelola Pusat Sejarah TNI.
“Mereka mengharapkan kita membuat semacam permohonan tertulis untuk kunjungan secara rutin untuk siswa dan santri Ponpes di empat museum sejarah itu dan insya Allah mereka akan senang hati membantu. Dengan begitu para siswa dan santri Ponpes Minhajurrosyidin bisa memahami sejarah bangsanya,” tutup KH Asy’ari.
The post Pusat Sejarah TNI Kunjungi Ponpes Minhaajurrosyidin, Ajak Santri Ketahui Sejarah Bangsa appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/pusat-sejarah-tni-kunjungi-ponpes-minhaajurrosyidin-ajak-santri-ketahui-sejarah-bangsa/