Nganjuk (25/8). DPP LDII menghelat “Webinar Kebangsaan” bertajuk “Beragama dalam Bingkai Kebangsaan untuk Merawat dan Menjaga Keutuhan Bangsa”. Acara tersebut dilaksanakan DPP LDII bersama Majalah Nuansa Persada Rabu (24/8) di Aula Serbaguna, Kantor DPP LDII, Jakarta.
Perhelatan itu diikuti 2.600 peserta yang berkumpul di 265 titik studio. Para peserta terdiri perwakilan DPW, DPD Kabupaten/Kota, hingga pesantren di lingkungan LDII. Webinar tersebut menghadirkan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid sebagai pembicara kunci, Lukman Hakim Saifuddin, Ketua PBNU KH Ahmad Fachrur Rozi, Ketua PP Muhammadiyah KH Syafiq Al Mughni, Romo Franz Magnis Suseno, dan Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistyono.
Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ubaidah, Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur juga mengikuti kegiatan tersebut. Para pengurus pondok pesantren itu, mengundang pula Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam), Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Nganjuk dan para wartawan. Ketua Ponpes Al Ubaidah, Habib Ubaidillah Alhasany, mengatakan acara yang dihelat DPP LDII menunjukkan bagaimana ormas Islam tersebut sangat perhatian terhadap isu-isu kebangsaan.
“Kami sebagai ponpes yang mengetes para calon juru dakwah LDII, terus menanamkan rasa cinta tanah air berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, menghargai kebhinnekaan bangsa ini serta dalam koridor NKRI,” ujar Habib Ubaid.
Menurutnya, dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi situasi dan kondisi saat ini sangat memprihatinkan, bahkan cenderung menakutkan. Berbagai ideologi yang menyusup melalui ponsel, membuat pemahaman generasi muda terkoyak, “Mereka tidak memahami keberagaman terutama dalam beragama,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam umat Islam di Indonesia mulai muncul paham-paham yang intoleran, “Terbukti saat ini banyak dari kalangan umat Islam, karena tidak memahami itu, mereka berlaku ekstrim, yaitu yang dikatakan radikalisme, terorisme dan lain sebagainya,” ujar Habib Ubaid. Menurutnya, perbedaan itu sunnatullah yang harus diterima dengan senang hati, “Karena dengan keberagaman itu menjadi satu kekuatan yang dapat kita padukan, dimasukan dalam satu frame kesatuan bangsa dan NKRI,” tuturnya.
Ia menerangkan, Ponpes yang diasuhnya menggandeng stakeholder terkait untuk mengedukasi santri-santrinya, calon mubaligh-mubalighot dan da’i-da’iyah untuk memahami keberagaman dan keberagamaan di Indonesia. Materi yang diberikan oleh para narasumber digunakan para santri, untuk bekal mereka ketika turun di tengah masyarakat.
“Kami bekerja sama dengan semua pihak. Empat instansi yang selalu kami undang untuk memberikan materi kebangsaan, mulai dari TNI-Polri, Kemenag, MUI. Bahkan kami undang Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan menurut saya Pondok Kertosono ini bisa menjadi contoh,” urainya.
Menurutnya, kerjasama dengan semua pihak berdampak positif bagi Ponpes yang diasuhnya. “Alhamdulillah selama ini bahwa santri-santri kami, calon mubaligh mubalighot dan da’i-da’iyah yang kami didik dan bina tidak pernah ada masalah ketika terjun di tengah masyarakat,” tutup Habib Ubaid. (LC/FS)
The post Ponpes Al Ubaidah Dukung Program LDII Tanamkan Nasionalisme di Kalangan Santri appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/ponpes-al-ubaidah-dukung-program-ldii-tanamkan-nasionalisme-di-kalangan-santri/