Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Menggerakkan Silaturahim dan Toleransi untuk Menyelesaikan Persoalan Kebangsaan

Kategori : LDII News, Headlines, Ditulis pada : 20 Agustus 2022, 15:27:05

Semarang (20/8). Guru Besar Antropologi Agama, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro (Undip) Mudhajirin Thohir mengungkapkan, silaturahim mudah diucapkan, namun, untuk menjadi dominan dalam sanubari adalah pertanyaannya.

Hal tersebut ia katakan saat menjadi narasumber “Silaturrahim Kebangsaan Jilid II DPW LDII Provinsi Jawa Tengah”, bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa tengah yang mengusung tema “Pembudayaan Silaturrahim untuk Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”, di Grasia Convention Semarang, pada Sabtu (20/08).

Ia menceritakan, orang Jawa memiliki konsep sedulur atau menyaudara. “Menjadi sedulur itu hidup bersama. Kamu adalah aku yang lain, mereka adalah kami yang lain, berarti kita adalah saudara. Sehingga, jika telah menjadi saudara, tidak akan tega melihat nasib jelek saudaranya,” ucapnya.

Selanjutnya berbicara toleransi, berarti berinteraksi dan berkompetisi. Toleransi berbeda dengan kebebasan dan ketidakpedulian. “Toleransi yang ideal semacam memberikan pandangan, tindakan dan sikap terhadap kenyataan bahwa sedang berkompetisi, namun secara elegan. Dengan kata lain, sedang berlomba-lomba dalam kebaikan,” ujarnya.

Senada, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng Taslim Syahlan mengatakan, bersilaturrahim dan bertoleransi dalam kehidupan beragama untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan arahnya adalah saling pengertian, saling menghormati dan mampu bekerja sama.

Strateginya ada dua, melalui restorasi beragama dan moderasi beragama. “Indikator restorasi beragama adalah adanya kedewasaan, solidaritas, soliditas dan integritas,” ujarnya.

Selanjutnya, indikator moderasi beragama yang digerakkan adalah komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan akomodatif terhadap kebudayaan lokal.

“Kami tidak mendorong terjadinya sinkretisme (proses perpaduan dari beberapa pemahaman kepercayaan), tetapi kami lebih menggerakkan empat indikator moderasi beragama dan restorasi beragama,” tutupnya. (Yuli/Lines).

The post Menggerakkan Silaturahim dan Toleransi untuk Menyelesaikan Persoalan Kebangsaan appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.


Sumber berita : https://ldii.or.id/menggerakkan-silaturahim-dan-toleransi-untuk-menyelesaikan-persoalan-kebangsaan/

built with : https://erahajj.co.id