Banyuwangi (17/11). Ketua DPD LDII Kabupaten Banyuwangi, H. Astro Junaedi menghadiri rapat koordinasi Dewan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi di Café Hedon, Kecamatan Giri, Minggu (14/11).
Hadir pada acara Rakor MUI tersebut, Kepala Kemenag, Kepala Kesbangpol, Kadispora, Kakesra serta seluruh jajaran MUI Kabupaten Banyuwangi dan perwakilan dari pengurus MUI pada tingkat kecamatan se-Kabupaten Banyuwangi, rerata mereka adalah para ulama, kiai, dan perwakilan ormas keagamaan yang ada di Banyuwangi. Seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, LDII, dan Al-Irsyad.
Secara resmi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani membuka rakor dan mengajak seluruh jajaran MUI, untuk turut terlibat aktif dalam proses pembangunan di Banyuwangi.
“Selama ini, MUI di tingkat kabupaten telah cukup berperan aktif dalam menemani Pemkab Banyuwangi untuk melakukan pembangunan. Aktif memberikan masukan-masukan dalam kebijakan daerah. Hal ini, saya harapkan, tidak hanya di tingkat kabupaten. Namun, juga bisa dilakukan pula di tingkat kecamatan,” harap Ipuk.
Selama ini, MUI yang memiliki struktur kepengurusan sampai tingkat kecamatan, menurut Ipuk, belum mendapatkan peran optimal dalam mendorong pembangunan daerah. Keberadaannya hanya terlibat dalam serangkaian seremonial keagamaan.
“Kami akan mendorong pula seluruh camat di Banyuwangi untuk memberi ruang kepada para ulama yang ada di MUI untuk dilibatkan secara aktif. Begitu pula para kiai, mohon kiranya juga dapat memberikan bimbingan kepada jajaran pemerintah. Terutama dalam pembangunan mental masyarakat,” terang Ipuk.
Selain itu, Ipuk juga mengharapkan, MUI tetap menjadi rumah besar bagi seluruh ormas keagamaan di Banyuwangi. “Jika terjadi persoalan keagamaan di tengah masyarakat, kami menaruh harapan besar, MUI bisa menjadi rumah besar sekaligus penengah atas persoalan-persoalan tersebut,” pintanya.
Pada kesempatan itu, Ketua MUI Banyuwangi KH. Muhammad Yamin menyambut antusias apa yang menjadi harapan dari pemimpin Banyuwangi tersebut. Ia mengakui bahwa selama ini pemerintah telah memberi ruang yang cukup luas bagi MUI untuk terlibat aktif dalam pembangunan daerah.
“Ajakan dari Bupati ini, menjadi cambuk bagi kami untuk bisa memberikan kontribusi yang lebih kepada masyarakat,” ungkap Yamin.
Lebih lanjut, Yamin juga mengungkapkan, selama ini pemkab juga secara rutin mendukung anggaran guna operasional organisasi. “Terima kasih atas segala kepercayaan Bupati. Tentu, ini adalah amanat yang akan terus kami jaga dan akan kami berikan kemanfaatan sebesar-besarnya bagi rakyat Banyuwangi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Banyuwangi H. Astro Junaedi mengatakan rakor tersebut membahas sejumlah program kerja yang akan dilakukan oleh MUI pada tahun mendatang. Di antaranya adalah upaya untuk memasyarakatkan Islam Washatiyah (moderat) dan sejumlah pelatihan-pelatihan keumatan.
“Alhamdulillah rakor berjalan lancar, banyak hal yang sudah dirapatkan, diantaranya pembahasan KTP, KK dan nikah siri, selain itu juga membahas Juleha (Sertifikat Juru Sembelih Halal), Sertifikasi Wakaf dan terpenting kewaspadaan Covid seperti yang telah disampaikan ibu Bupati” pungkas H. Astro. (ONE/Faqih/Lines)
The post Bupati Banyuwangi Minta MUI Jadi Penengah Masalah Keagamaan appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/bupati-banyuwangi-minta-mui-jadi-penengah-masalah-keagamaan/