Jakarta (27/02). Situasi pandemi yang sulit menuntut setiap orang untuk cepat beradaptasi, tak terkecuali peran Ibu dalam keluarga. Hal yang penting adalah cara seorang perempuan atau Ibu mengelola situasi psikologis dan emosi sebagai upaya beradaptasi.
Pengurus DPP LDII Hj. Nana Masnah Zubir, M.si, yang juga psikolog pendidikan keluarga menjadi salah satu narasumber menyampaikan bahwa peranan seorang ibu sangat penting. Selama 24 empat jam setiap hari menghadapi anak-anak dengan problematiknya. Terlebih saat pandemi, ibu juga berperan sebagai pengganti ‘guru sekolah’ anak-anak, selain mengurus rumah tangga. Hal tersebut dikemukakan dalam webinar bertajuk “Ketahanan Keluarga” yang digagas Biro Pendidikan, Agama, dan Dakwah DPP LDII di Jakarta (27/2).
“Sumber emosi dalam keluarga adalah Ibu, suasana emosi ibu memiliki efek positif dan negatif pada suasana di rumah. Sangat mempengaruhi kesejahteraan emosional keluarga secara keseluruhan. Ibu yang bahagia akan membuat keluarganya bahagia,” kata Nana.
Karena itu, penting bagi ibu mengatur strategi untuk tetap berhubungan dengan dirinya, berhubungan dengan pasangannya, dan berhubungan dengan anak- anaknya. Menumbuhkan dan menginternalisasikan nilai-nilai kebaikan dalam diri Ibu untuk keluarga, Nana menambahkan.
Upaya Para Ibu Atasi Emosi Lahir Batin
Menurutnya, agar para ibu tidak mengalami tekanan, mereka perlu menciptakan pengaturan waktu untuk memberdayakan diri. Maksudnya memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk mempelajari hal yang diminati di samping mengurus rumah tangga.
Kedua, hal yang perlu ibu lakukan agar hubungan terjaga dengan pasangan, salah satunya dengan meluangkan waktu bersama pasangan. Seorang ibu harus punya waktu khusus untuk hanya berdua bersama pasangan sehingga tetap terjalin hubungan yang sehat. Lalu ketiga, adalah menjaga hubungan seorang ibu dengan anak-anaknya. Biasanya anak meniru cara orangtua berkomunikasi dan mengikuti karakter orang yang menarik keingintahuannya.
Cara lain yang perlu dilakukan untuk tetap membimbing dan mengarahkan anak di antaranya:
- Mendengar aktif, membantu anak mengatasi perasaannya.
- Memberi dukungan positif, berikan penghargaan bila anak menunjukkan perilaku positif.
- Resolusi Konflik, bila terjadi pertikaian terhadap anak,orang tua dapat melakukan mediasi dengan keterampilan mendelegasikan.
- Kepercayaan, yakni dengan memberi peluang pada anak untuk melakukan sesuatu
Pelaksanaannya bisa diskusi bersama dengan pasangan dan melakukan uji coba, setelahnya dilakukan pada anak dan jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan sehingga anak tetap merasa dicintai, disayang, dan merasa dibutuhkan. Dengan begitu, seorang ibu jika bisa mengelola emosinya maka bisa menjalankan fungsi dan perannya dalam membangun ketahanan pada keluarga. (Dita/LINES)
Sumber berita : https://ldii.or.id/pakar-psikologi-peran-ibu-saat-hadapi-wabah-sangat-penting/