Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Hadiri Santunan Anak Yatim di Ponpes Al Ubaidah, Bupati Nganjuk Apresiasi Wawasan Kebangsaan Para Santri

Kategori : Hubungan Antar Lembaga, LDII News, Berita Kegiatan, Ditulis pada : 30 Maret 2025, 20:08:13

Ponpes Al Ubaidah bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Nganjuk menyantuni 350-an anak yatim piatu dan duafa, yang berada di Kertosono. Acara tersebut diselenggarakan di Ponpes Al Ubaidah, Nganjuk, Jawa Timur, pada Kamis (27/3).

WhatsApp Image 2025-03-29 at 17.16.49.jpeg

Pengasuh Ponpes Al Ubaidah, Habib Ubaidillah Al Hasany mengungkapkan, program tersebut bertujuan berbagi kebahagiaan dengan anak yatim dan duafa. “Kami laksanakan setiap tahun. Semoga menjadi amal jariyah untuk semua,” ujarnya. Menurutnya, memberikan santunan kepada yatim piatu dan fakir miskin serta duafa, merupakan tradisi yang sudah ada sejak KH Nurhasan Al Ubaidan mendirikan pondok pesantren tersebut pada 1950-an.

WhatsApp Image 2025-03-29 at 17.16.50.jpeg

“Kami nguri-nguri (menghidupkan) apa yang dicontohkan KH Nurhasan pendiri pondok pesantren ini pada 1950-an. Sampai saat ini terus kami laksanakan. Semoga menjadi amal jariyah bagi kita semua,” ujar Habib Ubaidillah

Selain menjadi tradisi, kegiatan ini menjadi sarana pembelajaran kepada generasi muda, khususnya santri Ponpes Al Ubaidah. Mereka tidak hanya belajar mengenai dalil-dalil terkait kepedulian sosial, namun juga dipraktikkan. Dengan demikian ilmu mengenai sedeka dan kesalehan sosial tidak hanya hidup di kelas-kelas pondok pesantren, tapi tertanam di dalam lubuk hati yang paling dalam, untuk memahami pentingnya berbagi sesama.

3.jpeg

Selain itu, Habib Ubaid juga menjelaskan pondok pesantren merupakan bagian dari komunitas yang selalu mendukung program pemerintah. Pondok pesantren bukan hanya mengurusi persoalan agama, tapi juga akhlak masyarakat. Agar terwujud karakter atau prilaku yang akhlakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, “Akhlakul karimah kami tanamkan kepada para santri,” paparnya.

Menurut Habib Ubaid, para santri yang telah mengikuti diklat dan tes, menjadi agen-agen dalam moderasi beragama. Namun demikian, perlu pembinaan terus-menerus agar akidah dan akhlakul karimah agar tidak terpengaruh pemikiran-pemikiran yang bertolak belakang dengan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

4.jpeg

Senada dengan Habib, Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi mengungkapkan, kegiatan santunan terhadap yatim piatu merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama. “Mewakili pemerintah daerah, kami mengucapkan terima kasih. Semoga bisa terus menjaga kebersamaan dan saling membantu,” imbuhnya.

Selanjutnya, terkait pendidikan untuk para santri, khususnya pembelajaran mengenai nilai-nilai kebangsaan, Marhaen mengapresiasi Ponpes Al Ubaidah. “Yang telah bekerja sama dengan Polres, Kejari, MUI, Kemenag dan Kodim Nganjuk untuk memberikan materi nilai-nilai kebangsaan dan cintah tanah air, sebelum santri ditugaskan di tengah masyarakat,” tutur Marhaen.

Sementara itu, terkait dengan mudik lebaran, Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro mengajak masyarakat untuk berhati-hati dan menjaga kondusivitas wilayah. “Data Gubernur Jawa Timur, akan ada 16 juta orang mudik ke Jawa Timur. Pemerintah bekerja sama dengan TNI dan Polri, menjaga kondusivitas wilayah,” tutupnya.

Acara tersebut dihadiri jajaran Forkopimda, Forkopimcam, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Ketua DPW LDII Jawa Timur, Moh Amrodji Konawi, dan Ketua DPD LDII Nganjuk, Murkani.

built with : https://erahajj.co.id