DENPASAR - Sehari jelang peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia, DPW LDII Bali meluncurkan Sistem Pencegah Informasi Hoaks atau yang disingkat SAHIH.
Saat ini sudah terdapat 8.741 berita hoaks yang ada pada database SAHIH. Data tersebut akan menjawab pertanyaan apakah berita yang beredar hoaks atau tidak. Jumlah database bakal terus bertambah secara otomatis setiap harinya.
Pemakaian istilah SAHIH sendiri diilhami dari penyampaian atau periwayatan hadis nabi. Menurut KBBI, sahih berarti kuat, sempurna, dan tidak ada cela.
Jika tidak dicegah, berita hoaks bisa menyesatkan, menimbulkan kegaduhan dan kekacauan. Bahkan, bisa memicu terjadinya perpecahan.
"Melalui SAHIH ini, warga LDII Bali dan semua orang bisa mengecek informasi yang beredar itu hoaks atau tidak," ungkap Ketua DPW LDII Bali, Drs. H. Olih Solihat Karso, M.Sn, didampingi wakil ketua H. Agus Purmadi, S.H., Minggu16/8/2020) siang.
Dijelaskan Olih, di era post-truth seperti sekarang, informasi beredar secara masif. Dalam hitungan menit, suatu peristiwa atau kejadian langsung menjadi berita yang dikonsumsi publik.
Sayangnya, tidak semua berita disajikan dengan benar. Hampir setiap peristiwa selalu ada berita bohong atau hoaks yang menyertai. Contoh terbaru adalah ledakan di Beirut, Lebanon, disebabkan oleh rudal Israel.
Faktanya, sumber ledakan berasal dari sebuah gudang pelabuhan yang menyimpan 2.750 ton amonium nitrat selama enam tahun tanpa memenuhi aturan keselamatan.
"Jangan sampai kita ikut menyebarkan berita hoaks. Sebab, berdasar UU ITE ancaman pidananya serius. Yakni pidana penjara paling lama enam tahun dan denda hingga Rp 1 miliar," tukas Agus.
Peluncuran SAHIH ini sekaligus menjadi bukti nyata LDII berkontribusi pada bangsa dalam hal mewujudkan Indonesia maju melalui pencegahan berita hoaks. (KIM)