Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Apa itu Alergi Dingin? Yuk Simak Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Kategori : LDII News, Kesehatan, Ditulis pada : 12 Juni 2023, 12:51:04

Jakarta (12/6). Cuaca dingin tidak hanya menyebabkan tubuh menggigil tetapi juga dapat menimbulkan reaksi lain, seperti alergi untuk orang-orang tertentu. Alergi ini biasanya ditandai dengan bentol dan gatal yang muncul setelah beberapa menit terpapar suhu dingin, baik dari air atau udara.

Alergi terhadap dingin atau yang disebut juga dengan urtikaria dingin (cold urticaria) dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu genetik. Berikut penjelasan dari dokter spesialis kulit dan kelamin di Siloam Hospital ASRI Jakarta Selatan, Ani Shofawati. Berikut penjelasannya:

Apa itu Alergi Dingin?

Kondisi itu terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi lebih terhadap paparan suhu dingin. Umumnya berupa bentol atau biduran pada kulit setelah penderita terkena udara dingin, menyentuh benda dingin, atau usai berenang di air dingin.

“Gejala alergi dingin pada masing-masing orang bisa berbeda. Sebagian orang menunjukkan gejala alergi yang cenderung ringan. Namun, pada beberapa kasus, alergi terhadap dingin dapat memunculkan gejala berat hingga penurunan kesadaran,” ujar Ani.

Alergi terhadap cuaca dingin juga dapat menimbulkan syok anafilaksis atau reaksi alergi parah yang ditandai dengan penurunan tekanan darah secara drastis, sesak napas, denyut nadi lemah, jantung berdebar, bahkan kehilangan kesadaran.

Penyebab Alergi Dingin

Alergi dingin terjadi karena sistem imun keliru menganggap suhu dingin sebagai suatu bahaya. Akibatnya, sistem imun tubuh melepaskan histamin (zat kimia yang dapat memicu alergi) untuk melawan suhu dingin. Namun, ketika zat kimia tersebut terbawa aliran darah, maka akan memunculkan gejala alergi, seperti kemerahan dan gatal-gatal pada kulit.

Ada beberapa faktor penyebab alergi dingin, di antaranya yaitu:

– Usia.

Jenis alergi ini sering terjadi pada kelompok usia anak-anak dan remaja, namun akan hilang seiring bertambahnya usia.

– Kondisi medis tertentu.

Penderita kanker, hepatitis, atau orang yang terserang penyakit infeksi tertentu lebih berisiko mengalami alergi terhadap cuaca dingin.

– Keturunan atau genetik.

Alergi terhadap suhu dingin dapat diturunkan dari orang tua yang memiliki kondisi serupa.

Gejala Alergi Dingin

Setiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda. Namun yang umum dialami yakni:

– Muncul bentol-bentol atau ruam kemerahan pada kulit yang terasa gatal (biduran).
– Tangan membengkak setelah menyentuh benda dingin.
– Bibir membengkak setelah mengonsumsi makanan dan minuman dingin.
– Seiring memburuknya gejala, akan muncul rasa hangat pada kulit.

Penderita alergi ini juga bisa menunjukkan sejumlah gejala lain, seperti demam, peningkatan sel darah putih, hingga nyeri sendi dan kepala.

Cara Pengobatan

“Pada dasarnya, alergi itu dapat sembuh dalam beberapa saat meski tanpa pengobatan khusus. Biasanya saya menyarankan pasien untuk menghindari paparan suhu dingin atau menghindari pemicu reaksi alergi lain ketika alergi sedang kambuh,” ungkap Ani menanggapi peningkatan pasien dengan keluhan alergi dingin.

Namun, jika gejala mengganggu aktivitas sehari-hari, dokter akan meresepkan obat pereda gejala dan mencegah reaksi muncul kembali. Beberapa obat-obatan yang digunakan untuk meredakan gejala alergi dingin yaitu:

1. Antihistamin

Antihistamin adalah obat yang sering diresepkan untuk pasien pengidap alergi. Jenis obat ini bekerja dengan menghentikan produksi histamin dalam tubuh sehingga gejala alergi dapat berangsur mereda.

2. Obat Kortikosteroid Sistemik

Kortikosteroid sistemik adalah obat yang biasanya disarankan oleh dokter sebagai cara mengatasi alergi dingin. Obat ini memiliki efek antiradang yang dapat membantu meredakan gejala peradangan ketika alergi sedang kambuh. Penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter karena berisiko menimbulkan efek samping, seperti gangguan tidur hingga kenaikan berat badan.

3. Leukotriene Antagonist

Obat leukotriene antagonist atau antileukotriene adalah obat yang dapat menghambat fungsi leukotrien, yaitu zat kimia di paru-paru yang dilepaskan oleh sel darah putih, dan dapat menyebabkan peradangan serta sesak napas. Obat ini biasanya digunakan untuk menangani asma, tetapi juga memiliki manfaat lain seperti mengobati alergi.

4. Omalizumab

Omalizumab merupakan jenis obat yang bekerja dengan cara menghambat reaksi sistem imun terhadap pemicu alergi, yang biasanya diberikan melalui suntikan. Pada kasus ini, omalizumab bermanfaat untuk meringankan rasa gatal.

Agar Alergi Dingin Tidak Muncul Kembali

Tidak ada cara menghilangkan alergi dingin secara khusus, kondisi ini hanya dapat dicegah dengan menerapkan perubahan gaya hidup, seperti:

– Minum obat yang diresepkan dokter sebelum terkena paparan dingin.
– Memperhatikan pola makan, hindari konsumsi makanan atau minuman yang terlalu dingin.
– Melindungi kulit dari perubahan suhu yang mendadak, misalnya selalu sedia jaket dan sarung tangan.
– Membawa suntikan epinefrin. Suntikan ini merupakan pertolongan pertama pada pasien, yang mengalami alergi parah dan berisiko terkena anafilaksis.
– Jangan menghentikan penggunaan obat-obatan tanpa berkonsultasi dengan dokter.
– Memberikan informasi kepada dokter seputar alergi yang dimiliki, apabila berencana melakukan operasi atau tindakan medis lain.

“Selain disebabkan oleh dingin, alergi juga bisa dipicu oleh makanan ataupun gigitan serangga. Oleh sebab itu kita semua harus tetap menjaga kebersihan diri, lingkungan, maupun makanan,” kata Ani.
(inggri/LINES)

The post Apa itu Alergi Dingin? Yuk Simak Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.


Sumber berita : https://ldii.or.id/apa-itu-alergi-dingin-yuk-simak-penyebab-gejala-dan-cara-mengobatinya/

built with : https://erahajj.co.id