DENPASAR – warga LDII Kota Denpasar mendapat kunjungan Silaturahim Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan, S.I.K., S.H., M.H di Gedung Serbaguna LDII Bali Jalan Padang Griya II No.1 Padangsambian Denpasar Pada hari Senin, 25 Februari 2019.
Acara Silaturrahim kali ini diisi Materi dari Kapolresta Denpasar dengan tema “Sosialisai Bahaya Radikalisme, Intoleransi dan Terorisme”.
Dalam kesempatan ini hadir pula pejabat diantaranya :
- Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan, S.I.K., S.H., M.H.
- Wakapolresta Denpasar, AKBP Benny Pramono, S.I.K.
- Ketua LDII Provinsi Bali Drs. Olih Solihat Karso, M.Sn.
- Ketua MUI Kota Denpasar Syaifudin Zaini, S.Ag.
- Ketua LDII Kota Denpasar H.M. Kafilari Rohimanto, S.E.
- Warga LDII Kota Denpasar sebanyak kurang lebih 500 orang.
Dengan susunan acara sebagai berikut:
- Pembukaan: MC
- Gema Wahyu Illahi
- Sambutan Ketua LDII Kota Denpasar: HM. Kafilari Rohimanto, S.E.
- Sambutan Ketua MUI Kota Denpasar : KH.Saifuddin Zaini, S.Ag
- Pengarahan Kapolresta Denpasar.
- Penyerahan cinderamata.
Dalam sambutannya Ketua LDII Kota Denpasar mengucapkan “terima kasih kepada bapak Kapolresta Denpasar yang sudah bersedia hadir atas undangan kami untuk memberikan pembekalan. Kegiatan ini sangat penting untuk memberikan pemahaman terkait bahaya radikalisme, intoleransi dan terorisme, termasuk penggunaan media sosial. Dan perlu kami sampaikan kepada bapak Kapolresta bahwa kami sudah tanamkan kepada warga kami disini tentang 4 pilar kebangsaan, dan mendukung program-program pemerintah”
Sementara itu Ketua MUI Denpasar dalam sambutannya mengulas kata MUI yang mempunyai pengertian sebagai Majelis /Sekumpulan orang-orang yang mempunyai kedalaman ilmu agama yang tingkah lakunya sesuai dengan ilmumya. Beliau menghimbau setiap organisasi harus tunduk dengan Konstitusi di Indonesia. LDII harus punya karakter keindonesiaan, Pancasila adalah tempat terminalnya agama-agama, dan mengajak LDII jangan bimbang dan jangan ragu kita adalah Indonesia, tidak boleh ada radikalisme, intoleransi dan terorisme.
Selanjutnya Sambutan Kapolresta Denpasar, pertama-tama memperkenalkan diri dan dilanjutkan dengan materi terkait pembahasan Radikalisme, intolerasi dan terorisme. Pada kesempatan tersebut Kapolresta Denpasar mengingatkan kejadian-kejadian yang pernah terjadi di Bali seperti kejadian Bom Bali 1 dan Bali 2, bahwasanya jaringan teroris terstruktur di Indonesia yang didominasi oleh Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), untuk itu diharapkan jangan lagi ada kejadian Bom Bali lagi.
Selain itu juga dijelaskan tentang Peredaran Narkotika serta Premanisme, Daerah Bali masih di jadikan sarasan kejahatan, untuk itu agar warga lebih waspada dan apabila ada yang dicurigai agar segera dilaporkan, mari bersatu lawan terorisme. Karena terorisme merupakan faham kelompok dengan melakukan ancaman yang dapat menimbulkan rasa takut untuk suatu tujuan tertentu. Dan terakhir kami mohon dukungan untuk menjaga situasi menjelang pemilu, agar pemilu 2019 dapat berjalan aman dan damai.
Pada pukul 21.30 wita, kegiatan Silaturahim Kapolresta Denpasar dan warga LDII Kota Denpasar berakhir, berjalan dengan aman tertib dan lancar.