Jakarta (19/9). Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta berkolaborasi dengan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Provinsi DKI Jakarta, mendorong kemandirian ekonomi pesantren. Dukungan tersebut dilaksanakan dengan penyelenggaraan “Business Matching Hebitren” se-Jawa dan Lampung di Ponpes Minhaajurrosyidiin, Jakarta Timur, yang bernaung di bawah LDII pada 13-14 September 2022.
Business matching menghadirkan 50 stand Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), 20 stand dari Jackpreneur, dan 28 stand dari BUMN dan Koordinator Hebitren se-Jawa dan Sumatera dengan harapan. Perhelatan tersebut mendorong perputaran ekonomi pesantren.
Dalam pembukaan, Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Onny Widjanarko mengatakan, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah melalui pondok pesantren dan UMKM syariah telah mampu mendukung proses perbaikan ekonomi.
Ia menambahkan, pangsa sektor prioritas halal value chain terhadap perekonomian nasional terus meningkat di tengah pemulihan ekonomi nasional. Dalam lima tahun terakhir, akselerasi sektor unggulan ekonomi syariah difokuskan pada sektor makanan halal dan fesyen muslim. Secara keseluruhan, pangsa prioritas halal value chain menopang 25 persen lebih dari ekonomi nasional.
“Kantor Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta berkomitmen memperkuat literasi ekonomi dan keuangan syariah bagi pelaku usaha syariah sektor halal value chain melalui pemberdayaan digitalisasi serta penguatan sinergi kelembagaan,” katanya.
Terkait hebitren, ia juga mengapresiasi Ponpes Minhaajurrosyiddin yang menjadi hub pertemuan pesantren-pesantren di DKI Jakarta dan Jawa Barat, meski mereka di wilayah yang berbeda. Ponpes ini, menurut Ony Widjanarko, cocok menjadi pemimpin pertumbuhan ekonomi pesantren.
“Kami menilai, Ponpes Minhaajurrosyiddin cocok menjadi hub pertemuan pesantren di Jakarta dan Jawa Barat. Kami lihat, dari sisi aset dan keluasan lahan, sangat memungkinkan untuk menampung silaturrahim berbagai pesantren di indonesia. Ponpes ini cocok untuk masrket sementara seperti pameran,” ujarnya.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hebitren, KH Hasib Wahab Hasbullah mengatakan, DPP Hebitren menyampaikan penghargaan dan ucapan selamat sukses atas penyelenggaraan pameran produk unggulan pesantren Hebitren se-Jawa dan Lampung.
Ia menjelaskan, Hebitren lahir dari pesantren, oleh pesantren, dan untuk pesantren. Hebitren menjadi komunitas pesantren-pesantren untuk mengembangkan produknya berbasis komunitas dari hulu hingga hilir. Menurutnya, ada 37 ribu pesantren di Indonesia dengan 5-6 juta santrinya. Faktor ini sangat berpotensi untuk dikembangkan.
“Kami mengembangkan sistem pesantren mulai dari produk, baik itu modal maupun prosesnya. kita juga punya melakukan pendanaan pesantren, lalu pasarnya juga dari pesantren. Kita punya komnuitas sendiri dari hulu hingga hilir. Produk yang dijual untuk umum,” ujarnya.
Menurutnya, Hebitren memiliki ekosistem yang tak terpisahkan, yang tidak akan terganggu oleh pasar luar maupun terusik oleh pasar lain. Ia kemudian memuji Ponpes Minhaajurrosyiddin yang menjadi pesantren pioner di Hebitren.
“Ponpes ini komplit. Bisnis dan kualitas produknya berjalan dengan baik. Prosesnya progresif untuk usaha di DKI. Ponpes ini kita unggulkan dalam herbitren. Ini satu prestasi yang nyata kita saksikan. Keren untuk herbitren, keren untuk Ponpes Minhaajurrosyiddin,” ujarnya.
Hebitren Relevan dengan Ekosistem Ekonomi Syariah LDII
Ketua Hebitren DKI Jakarta KH Asyhari Akbar selaku Ketua Ponpes Minhajurrosyiddin menyatakan, Hebitren sangat relevan dengan kondisi sekarang. Pesantren yang punya bisnis bersatu, berkolaborasi, dan bersinergi untuk penguatan ekonomi kerakyatan di pesantren. Apalagi, dunia sedang resesi, akibat efek perang Rusia dan Ukrainan.
Menurutnya, perlu ada upaya menahan inflasi yang diakibatkan oleh resesi dunia. Perlu ada komunitas yang beggerak bersama dan masif, ada produk dan jasa yang menghasilkkan perputaran ekonomi. Sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dengan harga yang murah agar bisa menekan resesi ekonomi.
“Kami mengadakan Muskerwil Herbitren di DKI Jakarta, business matching, sekaligus silaturrahim mengundang korwil Jawa dan Sumatera. Mereka punya produk pesantren yang bagus dan berjalan. Namun saya menekankan kami ingin menjadi penginisiasi mempertemukan konsumen dan produsen itu,” ujarnya.
Dengan fasilitas sarana yang memungkinkan, tempatnya besar, dan niat baik mewujudkan acara ini, KH Asyhari Akbar bersyukur Hebitren dapat terselenggara.
Sementara itu, Ketua DPP LDII Ardhito Bhinadi menerangkan, ponpes-ponpes di bawah naungan LDII mengembangkan berbagai kegiatan usaha dengan tujuan memenuhi kebutuhan warga ponpes dan masyarakat sekitar. Ponpes LDII juga menjadi salah satu inkubator bisnis bagi para santri yang ikut belajar membuat, mengembangkan, dan memasarkan produk.
“Ponpes bukan hanya sebagai pusat pendidikan namun juga pusat ekonomi dan pengembangan kewirausahaan. Menjadi pusat ekonomi karena banyaknya santri yang melakukan kegiatan transaksi ekonomi selain kegiatan pendidikan,” ujarnya.
Ia berharap ketika para santri lulus dari ponpes, di tempat tugas masing-masing mereka bisa mandiri dan ikut mengembangkan kegiatan usaha bersama yang terdapat di tempat tugasannya.
Hebitren juga merealisasikan beberapa kerja sama, antara lain Hebitren DKI Jakarta dengan perusahaan perdagangan Indonesia untuk pengembangan toko retail pesantren, Hebitren DKI Jakarta dengan Pegadaian Syariah untuk pengembangan agen pegadaian syariah, dan Hebitren DKI Jakarta dengan Hebitren se-Jawa untuk kerjasama pemasaran produk pesantren.
The post Hebitren Apresiasi Ponpes LDII Jadi Hub Aktivitas Ekonomi Pesantren appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/hebitren-apresiasi-ponpes-ldii-jadi-hub-aktivitas-ekonomi-pesantren/