Semarang (20/8). Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Tengah (Jateng) KH. Ahmad Rofiq saat menjadi pembicara Silaturahim Kebangsaan Jilid II DPW LDII Jateng mengingatkan, kewajiban penganut agama Islam untuk menghormati penganut agama lainnya.

“Rasulullah SAW saat membangun Islam di Madinah, mengusung terminologi ummatan wahidah untuk menyatukan seluruh warga Madinah,” ujarnya.

Dalam acara yang mengambil tema “Pembudayaan Silaturrahim untuk Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”, yang berlangsung secara hybrid dari Grasia Convention Hotel, diikuti 1.800 peserta, pada Sabtu (20/8) itu, ia mengajak untuk meneladani Rasulullah.

“Rasulullah menghargai berbagai macam suku yang ada di Madinah. Rasulullah juga mengajarkan agar orang Islam mampu membuat orang lain nyaman atas perkataan dan perbuatannya,” jelasnya.

Pemeluk agama harus menghormati pilihan agama saudaranya. Dicontohkan oleh paman Rasulullah, Abu Tholib, yang sejak kecil melindungi serta mengajak dagang Rasulullah.

Untuk mendukung perwujudan sikap moderasi beragama, selain saling menghargai dan menghormati perlu dikuatkan pula kekuatan ekonomi umat. Semua umat berkewajiban mengantarkan dan memotivasi generasi muda untuk menguatkan ekonomi agar tidak mudah goyah.

“Amanah kami sebagai Ketua DMI Jateng ini, yang pertama soal ekonomi, karena kebutuhan dasar harus dipenuhi. Seperti masjid Jogokaryan yang kas saldonya selalu nol untuk menyejahterakan jamaahnya,” terang Ahmad.

Selanjutnya, masjid harus menjadi tempat belajar keagamaan yang benar sebagaimana yang dulu diajarkan Rasulullah.

“Kami berupaya bersama-sama melakukan edukasi dan literasi. Mari bersama memahami ajaran agama Islam sesuai dengan apa yang diajarkan Rasulullah SAW,” ungkap Wakil Ketua Umum MUI Jateng tersebut.

Umat Islam harus meyakini bahwa agama yang dianut adalah benar, namun sekaligus dapat menghormati pilihan agama orang lain. Bahkan dalam kegiatan sosial, tidak perlu membeda-bedakan.

Terakhir, Ahmad sangat mengapresiasi kegiatan dan inisiatif yang diadakan LDII. “Mudah-mudahan dapat memberikan pencerahan hingga masyarakat di lapisan paling bawah,” pungkasnya. (Nisa/LINES)