Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Moderasi Beragama Konsep Penguatan Kesatuan dan Persatuan Bangsa

Kategori : LDII News, Lintas Daerah, Ditulis pada : 14 November 2021, 07:00:04

Manado (14/11). Moderasi beragama dapat membangun sikap toleransi dan rukun guna memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.

Hal ini diungkapkan KH. Abdul Wahab A. Gafur, Lc, Ketua MUI Sulawesi Utara yang menjadi narasumber Sarasehan Wawasan Kebangsaan dan Moderasi Beragama DPW LDII Sulawesi Utara kemarin (13/11). Acara yang dibuka Kakanwil Kemenag Sulawesi Utara itu dihadiri secara daring 22 titik studio DPD di Sulut.

KH. Abdul Gafur menjelaskan, Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki beragam suku, agama, ras, dan budaya yang menjadi kekuatan. Namun penerapannya dengan perkembangan teknologi semakin maju justru menimbulkan berbagai konflik antar masyarakat, antar umat beragama, atau bahkan internal umat beragama.

“Dengan kemajuan teknologi dan sebagainya, kita sudah lupa dengan moderasi beragama, bahkan sudah banyak terjadi hal-hal, diantaranya pengkhianatan dan hujatan baik itu di internal umat beragama maupun sesama antar umat beragama,” ujarnya.

Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan moderasi beragama untuk tetap menjaga keharmonisan masyarakat, bangsa dan negara.

“Allah SWT menciptakan manusia itu untuk saling mengenal satu sama lain, itu termasuk moderasi, rukun, intinya bagaimana kita bisa saling mengenal dengan adanya toleransi, hubungan,” kata KH. Abdul Gafur.

Ia menguraikan beberapa langkah strategis menciptakan keberagaman yang terbuka, yaitu saling menghormati, (ukhuwah islamiyah) serta tidak saling menghujat internal umat maupun antar umat beragama.

Lakum diinukum wa liya diin, untukmu agamamu, silakan laksanakan agamamu dengan baik. Untukku agamaku, dan saya juga melaksanakan agamaku. Tidak saling menghina satu sama lain,” tegas Abdul Gafur.

Sejalan dengan pernyataan Abdul Gafur,  AKBP Syamsuri Anang, S.Sos, Wadir Binmas Polda Sulawesi Utara menambahkan, ”Kalau kita masing-masing ingin benar, akhirnya itu akan timbul konflik kontradiksi, kita harus percaya yang sudah diatur dalam ayat Lakum diinukum wa liya diin.”

Syamsuri Anang sebagai perwakilan Irjen Pol. Nana Sudjana, Kapolda Sulawesi Utara memaparkan beberapa indikator tolak ukur diantaranya toleransi, anti kekerasan, komitmen kebangsaan, serta pemahaman dan perilaku beragama yang akomodatif terhadap budaya lokal atau konteks Indonesia yang multikultural dan multi-agama. 

Beberapa indikator ini harus dilaksanakan dan dijaga dengan baik oleh seluruh elemen masyarakat sebagai upaya menciptakan kerukunan berbangsa dan bernegara secara berkelanjutan.

Sulawesi Utara merupakan masyarakat yang erat dengan pluralitas umat beragama. Untuk itu, diperlukan peran strategis tokoh agama dalam mewujudkan keharmonisan antar umat beragama.

Syamsuri Anang menyampaikan pesan dari Nana Sudjana, bahwa beragama itu menebar damai, menebar kasih sayang kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun, Rahmatan lil Alamin.

“Jadi rahmatan lil alamin bukan cuman buat Islam saja, tetapi untuk semua manusia. Memang kalau di Manado itu yang menjadi pemuka agama ini juga kadang-kadang sedikit agak membuat konflik, karena pemahamannya tentang moderasi beragama ini masih dangkal,” ujar Syamsuri.

Kemudian, beragama bukan menyeragamkan keberagaman tetapi untuk menyikapinya dengan penuh kearifan. Agama hadir sebagai penengah agar hakikat, derajat, dan martabat senantiasa terjalin dan terlindungi.

Ia juga menegaskan, dalam kondisi pandemi tetap harus sabar dan mengikuti anjuran pemerintah, yakni mematuhi protokol kesehatan, serta mengutamakan keselamatan dengan kaidah fikih Dar Ul Mafasid Aula Min Jalbil Masholih atau menghilangkan kemudharatan itu harus didahulukan ketimbang mengambil manfaatnya.

Terakhir Syamsuri Anang menyampaikan, “Para tokoh agama agar mampu menjadi jembatan strategis bagi umat untuk menggerakkan moderasi agama ini, baik dalam keyakinan dan pemahaman agama maupun tindakan konkrit dalam melakukan pencegahan, mediasi, dan penyelesaian konflik antar umat beragama.”

The post Moderasi Beragama Konsep Penguatan Kesatuan dan Persatuan Bangsa appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.


Sumber berita : https://ldii.or.id/moderasi-beragama-konsep-penguatan-kesatuan-dan-persatuan-bangsa/

built with : https://erahajj.co.id