DENPASAR - Sistem Pencegah Informasi Hoaks (SAHIH) yang dibuat dan diluncurkan LDII Bali dibangun dengan framework laravel dan database MySQL versi terbaru.
Sistem penggunaannya pun sangat mudah.
Untuk menggunakan SAHIH, pengguna cukup mengakses sahih.ldii-bali.org, kemudian memasukkan beberapa kata kunci atau judul berita ke dalam kolom pencarian.
Setelah itu, secara otomatis sistem akan mencari konten berita yang sesuai dengan kata kunci yang dicari, dan mengurutkan sesuai dengan berita terbaru yang diperoleh.
"Jadi, pengguna cukup klik pada judul dari hasil pencarian yang tersedia di SAHIH. Kemudian akan diarahkan pada halaman detail berita tersebut, dan juga akan ditampilkan sumber klarifikasi dari berita hoaks tersebut," terang Wakil Ketua DPW LDII Bali, H. Agus Purmadi, S.H., didampingi sekretaris H. Didik Guntoro, S.Kom.
Dijelaskan lebih lanjut, kata atau kalimat yang dimasukkan untuk pencarian tidak harus berurutan sepenuhnya.
Sebagai contoh, apabila ingin mencari berita yang mengandung teks “padi sudah menguning dan memang siap untuk dipanen”, maka kata kunci pencarian cukup menggunakan “padi menguning siap dipanen”, atau bisa juga “padi kuning siap panen”.
"Saat ini sudah terdapat 8.741 berita hoaks yang ada pada database SAHIH dan terus bertambah secara otomatis setiap harinya," imbuh Agus.
Cara kerja SAHIH yaitu dengan melakukan scraping secara berkala ke beberapa website yang menyediakan informasi berita hoaks. Di antaranya Jawa Pos, Kominfo, dan TurnBackHoax.
Hasil scraping ini kemudian diolah oleh sistem, diekstrak untuk diambil bagian-bagian yang dibutuhkan, dilakukan text preprocessing, dan kemudian baru disimpan kedalam database yang telah di index.
"Proses scraping ini dilakukan secara otomatis oleh sistem setiap lima menit menggunakan cron jobs yang ditanamkan pada server SAHIH," sambung Agus.
Adapun rencana pengembangan sistem ini selanjutnya adalah mengintegrasikan dengan bot telegram, sehingga setiap ada berita hoaks yang baru akan langsung dikirimkan ke pengguna melalui chat telegram.
"Ke depannya juga akan dikembangkan dalam bentuk aplikasi android dan iOS," pungkas Agus. (san)