Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Berawal dari Freelancer, Guru Ngaji Jadi Staf Desain Perusahaan Internasional

Kategori : LDII News, Artikel, Ditulis pada : 05 April 2023, 16:29:28

Muhammad Ali Khomeini yang biasa disapa Ali adalah guru ngaji di PAC LDII Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Selain sebagai guru, ia menjadi pekerja lepas (freelancer) di salah satu platform marketplace online, Fiverr.

Aplikasi tersebut merupakan wadah para freelancer menawarkan produk atau jasanya kepada klien pencari jasa freelance di seluruh dunia. “Dari aplikasi tersebut, saya memperoleh penghasilan rata-rata Rp7 juta sampai 20 jutaan dalam sebulan, untuk orderan pembuatan berbagai jenis desain,” ungkap Ali ketika diwawancarai tim LINES, Rabu (29/3).

Sebelum menggunakan aplikasi tersebut, ia mengatakan terlebih dahulu membuat gig atau sejenis portofolio, agar terlihat klien pencari jasa freelance. “Tahun 2018, ia mulai membuat lima gig, yang terdiri dari: logo, ilustrasi, desain kaos, dan sejenisnya. Namun saat itu, klien belum pernah ada yang mengunjungi bahkan melihat portofolionya,” cerita Ali.

“Hingga akhirnya, saya bertemu dengan teman yang sudah berpengalaman menggunakan aplikasi tersebut. Ia menyarankan untuk selalu memantau perkembangan pada akun Fiverr tersebut di handphone. Juga menyediakan satu laptop untuk berjaga, ketika ada orderan dari klien masuk nantinya. Saran tersebut diterapkan dan alhamdulillah di masa pandemi, saya mendapatkan klien pertama,” lanjutnya.

Pria asal kota Palu itu mengatakan kalau orderan pertamanya adalah membuat satu buku ilustrasi bertema peralatan anak kecil. Permintaan tersebut dikerjakan dengan membuka harga lima dolar (1 US Dollar = Rp 15.336,00) per satu buku ilustrasi. Dari hasil usaha pertamanya yang memenuhi ekspektasi klien, ia diberi peringkat bintang lima pada halaman beranda akunnya. “Dari situ mulai banyak klien yang menggunakan jasanya,” ungkap Ali.

Ali Khomeini, guru ngaji PAC LDII Pasar Minggu sekaligus freelancer design yang kini merupakan staf perusahaan internasional asal Switzerland, BI Samurai. Foto: LINES.

Ia juga bercerita pernah mendapatkan klien yang tidak mengenakan, “Jadi ada klien minta dibuatkan lima desain seharga lima dolar. Padahal, harga untuk satu desain adalah lima dolar ditambah dengan harga tambahan untuk revisi. Meskipun begitu, ia tetap mengerjakannya, karena untuk menjaga rating tetap bagus dan stabil. Tetapi hal itu jarang sekali dijumpai,” ceritanya.

Seiring berjalannya waktu, Ia mulai menaikkan harga menjadi US$10 untuk pengerjaan per desainnya di akun Fiverr. “Karena banyak klien yang mengorder dalam jumlah banyak, tidak hanya satu macam desain saja. Apabila mereka suka dengan cara kerja dan desainnya, mereka akan memberikan bintang lima serta dibantu promosi lewat akun channel Youtube mereka,” ujar Ali.

Kemudian melalui Fiverr juga, ia direkrut salah satu kliennya untuk bergabung pada perusahaan teknologi asal Switzerland bernama BI Samurai, dengan bayaran US$10 per jam. “Selain mengerjakan desain, saya juga mengerjakan proyek berkaitan dengan teknologi informasi atau IT, hingga membuat konten video youtube,” ujarnya.

BI Samurai adalah perusahaan spesialis implementasi solusi berbasis Business Intelligence (BI) yang berfokus pada Microsoft Power BI. Selain itu juga menggunakan tools seperti Power Apps, Power Automate, Azure, Tableau, dan sebagainya. “Selama bekerja di perusahaan tersebut, kami berkomunikasi melalui Microsoft Teams,” ungkapnya.

Terlepas dari aktivitasnya sebagai guru mengaji, staf di BI Samurai, dan juga freelancer, ia mengungkapkan merasa kesulitan dalam hal memanajemen waktu. “Meskipun begitu, ia selalu memegang prinsip untuk menomorsatukan kewajiban utamanya sebagai guru mengaji, sehingga pekerjaan lainnya ini mengikuti. Rezeki itu sudah ada yang mengatur, dan tidak akan ketukar,” ujar Ali.

Ia juga berpesan kepada generasi muda LDII, khususnya muballigh-muballighoh yang tersebar baik di tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) maupun Pimpinan Cabang (PC) LDII, agar belajar bahasa asing terutama bahasa Inggris.

Ia juga menyarankan agar generasi muda terus meningkatkan keterampilannya, sesuai bidang yang disenangi, serta memiliki daya saing yang kuat di era digital saat ini. “Jangan jadikan profesi yang sedang dijalani saat ini sebagai hambatan, namun jadikan itu sebagai pondasi serta batu loncatan agar nantinya, bisa bermanfaat bagi bangsa dan agama,” tutupnya. (TY/LINES)

The post Berawal dari Freelancer, Guru Ngaji Jadi Staf Desain Perusahaan Internasional appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.


Sumber berita : https://ldii.or.id/berawal-dari-freelancer-guru-ngaji-jadi-staf-desain-perusahaan-internasional/

built with : https://erahajj.co.id