Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Keceriaan Sunyi Tahun Baru di Musholla Perkebunan Sawit

Kategori : LDII News, Artikel, Ditulis pada : 18 Januari 2023, 05:19:39

Oleh: Anton Kuswoyo, Ketua DPD LDII Tanah Laut

Malam tahun baru umumnya diisi dengan acara pesta ria dengan menyalakan berbagai jenis kembang api dan petasan. Ada pula yang merayakannya dengan konvoi memadati jalan. Pasangan muda-mudi pun tak mau ketinggalan, turut ambil bagian dengan pergi berduaan ke suatu tempat, sambil menikmati meriahnya pergantian tahun. Hal yang tentu saja bikin miris adalah selalu ada berita bahwa di malam tahun baru penjualan kondom meningkat drastis. Penginapan, losmen, dan hotel pun menjadi penuh. Tentu kita semua tidak menghendaki bahwa yang memborong kondom dan yang menghuni penginapan itu adalah pasangan muda-mudi yang belum menikah. Naudzubillahi mindzalik.

Bagi yang tinggal di perdesaan juga tak kalah dengan yang berada di kota. Umumnya para muda-mudi bahkan remaja usia belasan tahun merayakan tahun baru dengan kumpul di lapangan desa. Beraneka kembang api dilontarkan ke arah langit hingga membentuk pemandangan warna-warni di angkasa. Sedangkan suara gemuruh petasan kian memekakkan telinga menjelang tengah malam pergantian tahun. Sementara di sudut lain ada yang tengah asyik berduaan bersama teman lawan jenisnya.

Namun tidak demikian dengan Sulthon, pemuda usia 23 tahun ini memilih mengisi malam tahun baru dengan mengikuti kegiatan pengajian akhir tahun bersama puluhan muda-mudi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) lainnya. Sulthon adalah salah satu karyawan perkebunan kelapa sawit di Desa Asamasam Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Ia berasal dari Palembang dan baru 2 tahun berada di Desa Asamasam.

Seluruh karyawan yang masih usia muda-mudi (lajang) di perkebunan sawit tempatnya bekerja ada 20-an orang, laki-laki semua. Satu hal yang membuatnya betah kerja di kebun sawit adalah selain dapat penghasilan, ia bersama seluruh karyawan yang lainnya juga bisa beribadah. Ia bisa tertib sholat lima waktu berjamaah. Demikian pula seminggu dua kali, ia rutin mengikuti pengajian yang diadakan oleh pengurus LDII setempat.

Pengelola perkebunan sawit memang menyediakan sebuah musholla yang meskipun sederhana tetapi cukup besar dan luas. Bangunan berdinding bilik kayu dan beratap seng itulah yang menjadi tempat untuk sholat berjamaah dan kegiatan pengajian rutin mingguan.

Lokasi musholla berada di tengah perkebunan sawit, jauh dari permukiman penduduk sekitar. Sementara di sekitarnya dibangun semacam barak sebagai tempat para karyawan kebun tinggal. Penghuni barak ini ada sekitar 50-an orang, termasuk 20 pemuda lajang itu. Namun kesunyian malam tahun baru tidak menyurutkan semangat Sulthon dan puluhan muda-mudi yang lain mengikuti pengajian.

Pengajian akhir tahun yang rutin diselenggarakan oleh pengurus LDII Tanah Laut ini membuatnya semakin mengerti terhadap hakikat kehidupan. Hal ini karena materi yang diberikan berupa ayat-ayat Alquran dan petikan Alhadits tentang kehidupan akhir zaman, tantangan pemuda, hingga tentang hakikat hidup di dunia.

Selain itu juga ada acara motivasi tentang etos kerja, merencanakan masa depan, bahkan materi tentang bagaimana memilih pasangan hidup.

Panitia pelaksana pun cukup kreatif dalam mengemas acara. Agar tidak bosan dan monoton, setelah materi pengajian selesai dilanjutkan dengan penampilan pentas seni muda-mudi. Pentas seni ditampilkan oleh muda-mudi peserta pengajian. Ada yang menampilkan drama, stand up comedy, pencak silat, dan pemutaran video kaleidoskop.

Ketua LDII Tanah Laut, Anton Kuswoyo, mengatakan bahwa di malam tahun baru muda-mudi LDII rutin mengikuti pengajian akhir tahun. Adapun lokasinya tiap tahun berpindah-pindah agar selalu ada suasana baru sehingga tidak membosankan.

“Kami pengurus LDII Tala tiap akhir tahun selalu menyelenggarakan pengajian muda-mudi. Materi pengajian berupa penyampaian dalil-dalil tentang akhir zaman, motivasi dalam menggapai cita-cita, nasihat agama, dan bimbingan pranikah,” ujar Anton.

Agar tidak membosankan dan monoton, setelah penyampaian materi tersebut dilanjutkan dengan acara hiburan ringan yaitu penampilan pentas seni, pemutaran video dokumenter muda-mudi, dan acara makan-makan bersama. Tujuan utama acara ini adalah agar di malam tahun baru muda-mudi LDII mengisi dengan kegiatan yang positif dan menghindari kegiatan maksiat”, ungkap Anton.

“Alhamdulillah dengan kegiatan pengajian akhir tahun, Pengurus LDII Tanah Laut pun dapat mewujudkan himbauan Kapolda Kalimantan Selatan yang berisi larangan konvoi di malam tahun baru”, lanjutnya.

Menjelang tengah malam, aneka makanan pun dihidangkan. Ada jagung bakar, ubi rebus, buah-buahan, ikan bakar, urap, sambel terasi, dan nasi liwet yang masih mengepul. Semua peserta dan panitia pun makan bersama sambil menikmati gemerisik dedaunan kelapa sawit yang ditiup angin malam tahun baru. Sementara itu dari kejauhan sayup-sayup terdengat bunyi petasan susul menyusul menandakan bahwa sudah tepat pukul 00.00 yang artinya sudah memasuki tahun baru 2023.

Semua peserta pun istirahat, sebelum beberapa jam kemudian bangun untuk melaksanakan sholat tahajjud. Dinginnya air wudhu ditambah hembusan angin malam yang kian menggigit tak menggoyahkan semangat muda-mudi untuk menggapai ridho Illahi di malam sunyi dan di tempat yang juga sangat sepi itu.

Sulthon dan puluhan muda-mudi lainnya dengan khusyuk memanjatkan doa. Semoga kita semua di tahun 2023 semakin sukses, bahagia, sehat, sentosa, dijauhkan dari kerusakan akhir zaman, dan senantiasa dalam ridho Allah Subhanallohu wa Ta’ala. Aamiiin.

The post Keceriaan Sunyi Tahun Baru di Musholla Perkebunan Sawit appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.


Sumber berita : https://ldii.or.id/keceriaan-sunyi-tahun-baru-di-musholla-perkebunan-sawit/

built with : https://erahajj.co.id