Jakarta (9/11). Merawat tubuh dan berpenampilan baik termasuk menjaga pemberian Allah SWT. Tentunya dalam batas sewajarnya sesuai aturan agama dan tidak berlebihan. Zaman sekarang, perawatan dan penampilan telah menjadi kebutuhan sejak usia remaja. Namun, maraknya penggunaan make up yang berlebihan, serta kurangnya literasi menyebabkan banyak remaja yang salah kaprah.
Untuk itu, Keputrian Penggerak Pembina Generus (PPG) LDII Jakarta Selatan menggelar acara Make Up dan Busana Syar’i yang bertema “Aku Syar’i, Aku Cantik” bertempat di Masjid Baitul Hasan, Lenteng Agung, Jakarta pada Minggu (6/11).
Rangkaian kegiatan tersebut berupa penyampaian materi dari segi agama oleh Guru Putri Pondok Pesantren Nurul Aini Ustazah Riyanti Utami. Kemudian mengenai berpakaian syar’i namun tetap modis oleh Tata, dan make up class oleh Make Up Artist Profesional, Herlina Vaizati. Acara tersebut dirangkai dengan perlombaan merias wajah secara berkelompok. Acara tersebut dihadiri remaja putri usia 15 tahun hingga sebelum menikah se-Jakarta Selatan.
Acara juga mengedukasi para partisipan dalam pemakaian kosmetik dan skincare yang baik, serta tidak terpengaruh iklan. Diharapkan, remaja putri menjadi waspada dan hati-hati dengan produk kecantikan yang merugikan. Serta melatih kepercayaan diri para remaja putri bahwa menggunakan make up sederhana dan syar’i telah cukup dalam menjaga penampilan.
“Sebenarnya make up ini bukan hanya soal memoles wajah, tapi ada langkah memperbaiki atau merawat kulit dari rangkaian make up. Oleh karena itu dengan make up ini bisa menjaga wajah tetap sehat dan cantik,” ujar Herlina.
Sejalan dengan Lina, Riyanti mengungkapkan kegiatan itu bisa menjadi ajang edukasi untuk wanita LDII. “Ya sangat bagus, karena khususnya untuk wanita LDII diajak, diajari untuk menjadi wanita yang syar’i namun tetap cantik,” ucapnya.
Riyanti yang akrab disapa Yanti menjelaskan wanita shaliha menurut agama salah satunya bisa menjaga kehormatan dirinya. “Wanita yang bisa tunduk atau patuh kepada Allah, Rasulullah SAW dan bisa menjaga kehormatan dirinya sesuai peraturan-peraturan yang Allah berikan,” ujar Yanti.
Ia juga mengungkapkan syar’i itu tidak hanya dalam berpakaian melainkan kepribadian. “Contohnya, bisa memakai pakaian yang menutupi auratnya atau seluruh tubuhnya. Kerudungnya dipanjangkan hingga menutupi leher dan dadanya, untuk pakaian bagian atas ya minimal setengah paha hingga lututnya. Selain itu pakaian tidak tipis atau tembus pandang, ketat hingga terlihat lekuk tubuhnya. Lalu untuk yang bagian bawah hingga menutupi mata kaki, namun tetap diperhatikan selain pakaian syar’i tapi juga memerhatikan akhlak,” ujar Yanti.
Dalam kesempatan tersebut, Yanti juga menyarankan agar remaja putri LDII tetap beristiqomah berpakaian syar’i. “Ya kita hanya harus selalu ingat bahwa menutup aurat bagi para wanita khususnya, itu bukan hanya sekedar mengikuti mode atau busana muslim. Tapi itu semua adalah ibadah karena kita mau mengikuti aturan Allah dan Rasulnya sehingga Insya Allah akan bisa terus istiqomah sampai akhir hidupnya,” ungkap Yanti.
Tak hanya dalam berpakaian, merias wajah juga memerhatikan syariat, Herlina mengungkapkan beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam merias agar tetap syar’i. “Makeup yang syar’i yang tidak berlebihan dari diri kita seperti mencukur alis, menambahkan bulu mata palsu,” ucap Herlina.
Herlina berharap, setelah acara itu bisa menerapkan pengetahuan yang didapat dan menjaga auratnya dalam sehari-hari. “Tidak hanya sehari saja, tapi setiap hari. Bukan hanya saat mengikuti pengajian saja tapi saat keluar rumah. Karena kami mengharapkan para perempuan LDII bisa menjaga auratnya di luar sana agar menjadi tameng dari bahaya yang tidak kita tidak kehendaki,” pungkasnya.
The post LDII Jakarta Selatan Helat Beauty Class Guna Melatih Kepercayaan Diri dan Tetap Syar’i appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/ldii-jakarta-selatan-helat-beauty-class-guna-melatih-kepercayaan-diri-dan-tetap-syari/