Bekasi (28/10). Kontingen Forum Generasi Sepak Bola Indonesia (Forsgi) Kalimantan Timur (Kaltim) benar-benar serius untuk berlaga pada Piala Kemenpora Forsgi tahun ini. Dalam benak mereka, menyala-nyala keyakinan “Hasil tidak akan mengkhianati usaha”.
Berbekal keyakinan tersebut, mereka rela menempuh jarak lebih dari 2.000 km hanya untuk bertanding di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, demi merengkuh Piala Kemenpora Forsgi U-10 dan U-12 yang diselenggarakan pada akhir pekan lalu, Sabtu (22/10).
Kaltim memang menjadi salah satu tim yang datang dari lokasi yang dalam kompetisi Piala Kemenpora Forsgi 2022. Cerita perjalanan mereka untuk sampai di Bekasi, mungkin saja bisa membuat iri kontingen yang berasal dari luar Pulau Jawa lainnya. Pasalnya mereka, para atlet Forsgi Kaltim hanya tinggal diam, duduk, dan bersantai di kursi pesawat. Sembari memandangi indahnya gumpalan awan dan hamparan biru lautan.
Dengan begitu, mereka tidak perlu lagi repot menempuh waktu berhari-hari hanya untuk menyeberangi pulau, menggunakan kapal dengan segala drama mabuk laut atau penatnya tubuh karena perjalanan jauh. Kenyamanan itu, tak dirasakan kontingen Forsgi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan.
Lalu, yang menjadi pertanyaan, dari mana mereka mendapat dana untuk membeli puluhan tiket pesawat, yang tentunya di tengah melambungnya harga BBM, pastilah tidak murah. Keberuntungan mereka, bersumber dari donatur Rudi Mas’ud, seorang politikus Kaltim yang kini menjabat sebagai anggota Komisi III DPR-RI periode 2019-2024.
Dengan bantuan Rudi, rombongan mencapai berjumlah 80 orang. Sumbangan dari politikus tersebut, juga mampu memberangkatkan para orang tua, untuk mendukung anaknya berlaga.
“H. Rudi Mas’ud yang mensupport semua biaya, mulai dari penyisihan Forsgi Kaltim yang diperebutkan oleh delapan Kabupaten/Kota, sampai dengan biaya pemberangkatan ke Jakarta,” ujar Official Forsgi Kaltim, Hadi Coy.
Perjalanan jauh mereka hingga sampai ke Bekasi, setidaknya berbuah hasil. Walau tak sampai final, Tim Forsgi Kaltim U-10 meraih juara tiga, setelah berhasil menaklukkan kesebelasan Forsgi Jatim 1 pada babak semi final.
Tak hanya itu, di bawah arahan Hadi Coy, para pemain Forsgi Kaltim tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, peraih pencetak gol terbanyak pada Piala Kemenpora Forsgi U-10 berasal dari Kaltim. Benzema namanya. Pada saat bermain, ia layaknya Tsubatsa, tokoh anime Jepang yang jago main bola.
Benzema punya gocekan yang bagus. Dengan kelihaiannya mengolah arah bola, ia cukup menyulitkan lawan. Setidaknya ia berhasil menembakkan bola dengan akurat. Berkat kepiawaiannya itu, ia bisa menyarangkan enam gol ke gawang lawan.
Kesuksesan tim Forsgi Kalimantan Timur, nyatanya tak lepas dari pembinaan intensif dan giat usaha para pemainnya. Hadi Coy mengungkapkan, ia cukup kesulitan membina para atletnya, mengingat letak geografis Kalimantan Timur yang jarak antar Kabupaten/Kota cukup berjauhan. Sehingga menyulitkannya membina atlet dengan latar belakang kota yang beragam.
Meski begitu, dengan pemusatan latihan yang cenderung mepet, nyatanya para pemain justru memiliki tekad yang kuat. Mereka berinisiatif latihan di daerahnya masing-masing, demi meraih segudang mimpi mereka di Bekasi, melawan 60 tim lainnya yang berasal dari 34 Provinsi se-Indonesia.
“U-10 bisa tembus juara tiga. Tentunya melalui pemusatan latihan selama kurang lebih satu minggu di Stadion Persiba, Balikpapan. Namun para pemain sudah rutin latihan di Kota-nya masing-masing,” ucap Hadi Coy.
Jerih payah Hadi Coy dalam membina atlet Forsgi Kaltim, tak hanya menorehkan hasil memuaskan pada tim U-10-nya saja. Namun, dua atlet U-12 Forsgi Kaltim juga berhasil memperoleh beasiswa pembinaan atlet Forsgi Nasional.
“Dari 25 orang, ada dua atlet yang berasal dari Kaltim yang terpilih mendapatkan beasiswa di Minhajurrosyidin. Harapan kami, mereka bisa dimaksimalkan potensinya menjadi pesepak bola profesional, tentunya di tim nasional,” ujarnya.
Rupanya, tak hanya skill yang Hadi Coy cari. ia juga mencari bibit atlet dengan karakter yang baik. Sehingga, mimpinya sebagai pemangku kepentingan sepak bola pada Tim Forsgi Kaltim adalah dapat melahirkan pesepakbola profesional-religius, “Semua diseleksi. Bukan hanya talenta yang dicari namun juga dari sisi karakter pemain juga menjadi tolak ukur pemilihan atlet,” tambah Hadi.
Silva salah satunya. Ia adalah atlet terpilih Tim Forsgi Kalimantan Timur. Saat ditemui, peluh keringat bercucuran membasahi seluruh tubuhnya. Ia baru saja bertanding melawan tim Tangerang Timur, salah satu rival yang menurutnya terberat. Meski begitu, raut wajahnya tetap ceria dan penuh semangat.
Sebagai pemain yang berposisi sebagai sayap kiri, ia adalah salah satu pemain yang paling berpengaruh dalam tim. Seorang sayap kiri yang brilian, berbakat secara teknis, dan keras kepala, tentu saja dibutuhkan tim menuju kejayaan.
Bocah berumur 10 tahun dengan kulit sawo matang gelap akibat keseringan terpapar sinar matahari itu, ternyata memiliki impian yang besar. Di bawah binaan Forsgi, Ia bermimpi meniti kariernya sebagai pemain sepak bola nasional, “Saya ingin menjadi pemain Timnas yang profesional,” harap Silva. (LINES/ Fitri)
The post Hebatnya Tim Forsgi Kaltim: Pesawat Gratis, Pelatih Hebat, dan Top Scorer! appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/hebatnya-tim-forsgi-kaltim-pesawat-gratis-pelatih-hebat-dan-top-scorer/