Bandung (3/10). Peringatan World Clean Up Day Indonesia (WCDI) 2022 disambut dengan aksi bersih-bersih serentak oleh warga LDII Provinsi Jawa Barat, pada Jumat (30/9). Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian LDII terhadap permasalahan terbesar dunia, sampah.
Mengutip data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah sampah di Indonesia mencapai 21,88 juta ton pada 2021. Berdasarkan sumbernya, rumah tangga menyumbang paling banyak tingkat nasional, yakni sebesar 42,23 persen.
Untuk itu, Ketua DPW LDII Jabar memandang WCDI 2022 menjadi momentum untuk mengedukasi warga mengenai pentingnya memilah sampah untuk mengatasi persoalan lingkungan global, “Salah satu kegiatan World Clean Up Day kali ini adalah bagaimana menanamkan kepada warga kita, mengenai pentingnya memilah sampah. Ada sampah organik, anorganik, dan sampah B3,” jelasnya.
Dicky memandang rumah tangga memiliki peran strategis dalam penanganan sampah. Menurutnya, jika setiap keluarga mampu menangani sampah organiknya sendiri di rumah masing-masing dan tidak harus berakhir di TPA, maka sebagian besar masalah sampah sudah teratasi, “Kami menanamkan bagaimana caranya sampah itu selesainya di lingkungan rumah tangga, atau setidaknya diminimalisir,” tambah Dicky.
Ia mencontohkan Ponpes Minhaajurrosyidin, Jakarta Timur, yang berada di bawah naungan LDII, telah berhasil mengelola sampah dengan baik sehingga menjadi zero waste, “Di pondok-pondok pesantren kita sudah beberapa yang punya alat pembakaran sampah mandiri, dan mampu mengelola sampah sendiri, seperti di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin bahkan sudah menjadi pondok pesantren yang mengelola sampah dengan baik,” jelasnya.
Menurutnya, aksi peduli lingkungan warga LDII Jawa Barat dapat menggugah semangat masyarakat untuk turut peduli terhadap lingkungan terutama permasalahan sampah. Karena hal menjadi tanggung jawab bersama, “Kita semua harus peduli dengan melestarikan bumi ini. Tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja,” ucap Dicky.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan aksi ini merupakan wujud peningkatan kepedulian warga LDII terhadap permasalahan sampah, serta menjadi sarana memupuk nilai cinta kasih terhadap masa depan bumi, “World Clean Up Day juga merupakan bagian dari dakwah bil haal kita, bagaimana menanamkan kecintaan lingkungan kepada warga LDII, sehingga anak cucu kita mendapat lingkungan hidup yang terawat kelak,” tutup Dicky.
Aksi bersih-bersih serentak warga LDII se-Jawa Barat mendapat apresiasi dari Kepala Bidang Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Hanifa Adi Nugroho. Ia menyampaikan pesan dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar, Prima Mataningtyas.
Menurut Prima Mataningtyas, dibutuhkan paradigma baru dalam penangan sampah di Indonesia, karena pembuangan sampah di TPS bebannya sudah sangat berat. Untuk itu, sampah perlu dikelola, “Aksi clean up saja tidak cukup untuk mengelesaikan persoalan sampah, karena tidak kalah penting adalah masyarakat harus bisa menjawab pertanyaan pengelolaan hasil clean up tersebut nantinya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, tujuan pengelolaan sampah adalah membuat sampah memiliki nilai ekonomi atau merubahnya menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan. Ia mendorong pengelolaan sampah rumah tangga yang benar, akan membantu menekan dampak negatif sampah terhadap lingkungan.
“Sisa clean up ini kita pilih, yang memiliki nilai ekonomis kita jual ke pengepul atau ke bank sampah. Kalau yang organiknya kita jadikan kompos,” jelasnya.
Hanifa Adi berharap, LDII sebagai salah satu stakeholders dapat membantu pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan sampah, “Target kita di tahun 2025 bisa terlaksana 30 persen pengurangan sampah dan 70 persen sampah dapat tertangani dengan baik di Jawa Barat,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Biro Litbang, Iptek, Sumber Daya Alam dan Lingkungan (LISDAL) DPW LDII Jawa Barat, Edi Sanwani mengungkapkan warga LDII sudah merawat lingkungan sekitar secara rutin dan berkelanjutan, “Sebenarnya kegiatan bersih-bersih dan pilah sampah sudah menjadi kegiatan sehari-hari LDII. Ada jadwalnya. Hanya hari ini sebagai momentum kegiatan serentak di seluruh DPD, PC, PAC, dan Pondok Pesantren dalam rangka memperingati WCDI 2022.”
Ia mengajak warga LDII untuk menjaga kelestarian lingkungan, mulai dari basis rumah tangga, “Kami mengajak kepada warga LDII Jabar untuk sadar memelihara lingkungan bumi, mulai dari dari diri sendiri, di rumah-rumah, dan tempat ibadah. Serta memilah sampah hidup mulai dari rumah-rumah ibadah, dan lingkungan sekitar,” ajaknya.
Dengan mengusung tema “Mencintai Bumi adalah Keniscayaan, Memelihara dan Melestarikan Bumi adalah Kewabijan”, aksi bersih-bersih LDII Jawa Barat dipusatkan di Masjid Baitul Mustajab, Rancasari, Kota Bandung. Serta diikuti oleh warga LDII yang tersebar di 27 Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat. Mereka serentak membersihkan halaman sekitar, masjid, majelis taklim, aula dan pondok pesantren. (Fitri/Lines)
The post Sambut WCDI 2022, Warga LDII Jabar Serentak Gelar Aksi Bersih-bersih appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/sambut-wcdi-2022-warga-ldii-jabar-serentak-gelar-aksi-bersih-bersih/