Anemia yang biasa dikenal sebagai “kurang darah” merupakan kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat. Menurut situs alodokter, anemia terjadi ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik.
Akibatnya bisa fatal. Pasalnya, organ tubuh tidak cukup mendapat asupan oksigen, yang membuat penderita anemia pucat bahkan mudah lelah. Masih menurut situs alodokter, anemia memiliki tingkat keparahan dari ringan hingga berat.
Menurut dokter spesialis anak Rumah Sakit Hermina Pekalongan, Mohammad Rizal, sekitar 23 persen remaja putri dan 12 persen remaja laki-laki di Indonesia mengalami anemia. Penyakit tersebut dapat mempengaruhi penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran dan produktivitas, khususnya pada perempuan.
Anemia pada perempuan umumnya disebabkan asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktifitas fisik. Angka anemia mulai meningkat sebab adanya pengaruh Pandemi Covid-19. Berdasarkan Survei Kementerian Kesehatan, akibat pandemi tersebut, “remaja putri usia 15-19 tahun beresiko Kurang Energi Kronik (KEK) sebanyak 36,3%, wanita usia subur 15-49 tahun resiko KEK sebanyak 33,5%, dan mengalami anemia sebanyak 37,1%”.
Dampak Anemia pada Wanita Hamil
Masa paling beresiko bagi seorang perempuan yang menderita anemia, yaitu saat mereka telah menikah. Agar tak terserang anemia, salah satunya dengan tetap menjaga kadar hemoglobin (Hb), yaitu wanita dewasa berkisar 12–16 g/dL. Resiko terkena anemia makin meningkat saat mengandung.
Sebab itu, para wanita hamil harus menjaga Hb-nya tetap stabil dengan kisaran 11 g/dL. Bila kadar hemoglobinnya rendah, mereka bisa mengalami keguguran, pendarahan selama kehamilan, persalinan prematur, gangguan janin, gangguan persalinan dan masa nifas. Bahkan, dapat melahirkan bayi “stunting”.
Mengatasi Anemia dengan Madu
Banyak upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kadar Hb, termasuk dengan mengkonsumsi madu. Sebab madu menjadi salah satu bahan makanan yang mengandung senyawa pembentuk hemoglobin (Hb) dalam darah. Menurut penelitian yang telah dilakukan Asrul Harjuna dan tim (2019), madu memiliki kandungan besi 1 gram dalam setiap 100 gram.
Apabila madu sebanyak 45 ml dikonsumsi oleh perempuan dengan rutin selama dua minggu, maka mampu memberikan peningkatan kadar Hb sebesar 1,2 mg/dL dari rata-rata kadar Hb normal. Hal tersebut, dikarenakan dalam 45 ml madu mengandung energy 136,8 kkal, protein 0,1 g, karbohidrat 37,1 g, vit C 0,4 mg, sodium 1,8 mg, potassium 23,4 mg, kalsium 2,7 mg, magnesium 0,9 mg, iron 0,2 mg, dan zinc 0,1 mg.
Selain itu, madu mengandung mineral yang apabila dikonsumsi setiap hari, maka akan mengurangi rasa ngantuk berlebih, rasa pusing dan nyeri, insomania berkurang dan gejala lainnya yang sering dirasakan oleh penderita anemia. Kemudian mengkonsumsi madu juga membantu meningkatkan penyerapan kalsium, bertambahnya jumlah Hb dan mencegah anemia sebab kekurangan gizi.
Madu sudah lama digunakan pada beberapa negara, seperti China dan India untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, sebab potensi madu sebagai antibiotik, penyembuhan luka, penyembuhan penyakit gastrointestinal (diare dan gastroenteritis), antifungal (dermatophytes dan candidiasis), antivirus, antioksidan, dan penyembuhan penyakit kardiovaskular.
Madu merupakan cairan bersifat lengket dengan cita rasa manis yang dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Nektar merupakan senyawa kompleks yang berasal dari kelenjar “necterifier” tanaman dengan membentuk larutan gula yang bervariasi. Adapun kandungan nektar, yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa serta zat gula lainnya meliputi maltosa, melibiosa, rafinosa serta turunan karbohidrat lainnya.
Pada madu terdapat kandungan zat besi (Fe) yang merupakan mikromineral. Fe berperan sebagai pembentukan sel darah merah. Kandungan Fe inilah yang mensintesis pembentukan heme, sehingga meningkatkan kadar Hb. Adapun kandungan lain madu yang berperan penting dalam melarutkan Fe, yaitu vitamin C. Umumnya, madu memiliki kandungan yang terdiri dari 17,1% air, 82,4% karbohidrat total, 0,5% protein, asam amino, vitamin dan mineral.
Nah, yuk mengkonsumsi madu. Agar wanita menjadi lebih sehat, tanpa intaian anemia dan beragam penyakit lainnya. (Eva/LINES).
The post Mengapa Perempuan Juga Sangat Butuh Madu? appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/mengapa-perempuan-juga-sangat-butuh-madu/