Cilacap (31/7). DPW LDII Jawa Tengah (Jateng) bekerja sama dengan Polda Jateng menghelat sosialisasi deradikalisasi di Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Tri Sukses, Tritih Kulon, Cilacap Utara, Cilacap, Jawa Tengah, pada Kamis (28/7). Acara tersebut diikuti sekitar 500 santri dan generasi muda.
Program yang telah berjalan selama lima tahun tersebut mengambil tema “Penguatan Nasionalisme dan Semangat Bela Negara bagi Generasi Muda Santri di Era Melineal Menuju Indonesia Emas 2045.” Narasumber dalam acara tersebut berasal dari Direktorat Binmas Polda Jateng dan Dai Kamtibmas Polda Jateng.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, memberikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan positif tersebut. “Saat dinyanyikan lagu Indonesia Raya, saya melihat para santri berdiri dan ikut menyanyikan dengan hikmat dan penghayatan,” ujar Bupati Tatto.
Tatto teringat masa kecilnya saat diajak orang tuanya ke Jepang, saat lagu kebangsaan negara tersebut dinyanyikan semua warga serentak menghentikan aktivitasnya untuk ikut menyanyikan lagi kebangsaan yang hanya beberapa menit tersebut.
“Apalagi saat dilantunkan bacaan Alquran saya melihat para santri dan hadirin terdiam tidak ada yang bicara dan semuanya mendengarkan ayat suci dibacakan hingga tuntas,” tambah Tatto.
Kemudian, ia menceritakan saat berkunjung ke Quangdong China yang penduduknya memeluk agama Islam, saat ayat suci dibacakan, semuanya menghentikan aktivitasnya dan mobil-mobil berhenti untuk mendengarkan ayat suci tersebut selesai dibacakan.
Tatto mengaku salut dan kagum atas hadirin, tentunya rasa nasionalisme sudah tertanam secara baik di pondok pesantren naungan LDII ini. Tentu semangat ini harus terus dilestarikan, apalagi ini akan memasuki hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. “Siapa lagi yang yang bisa meneruskan perjuangan dan mengisi kemerdekaan ini, kalau bukan kita,” pesan Tatto.
Tatto juga mengingatkan khususnya pada para generasi muda dan santri bahwa para pahlawan dan pejuang negeri ini membutuhkan waktu 350 tahun dengan darah dan nyawa untuk meraih kemerdekaan dibandingkan hanya 10 sampai 15 menit menghayati lagi kebangsaan.
Maka saya sangat suka dengan tema yang dibawakan hari ini yakni “Sosialisasi Deradikalisasi dengan Penguatan Nasionalisme dan Semangat Bela Negara bagi Generasi Muda Santri di Era Millenial Menuju Indonesia Emas 2045”.
Sebelumnya, Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Singgih Tri Sulistiyono menjelaskan, kegiatan ini sudah berlangsung kurang lebih lima tahun bekerja sama dengan Polda Jateng, “Kebetulan kegiaan saat ini dilaksanakan di PPM Tri Sukses Cilacap, nantinya akan diteruskan di daerah-daerah yang ada santri-santrinya yang berada di bawah naungan LDII di Jawa Tengah ini,” jelas Singgih.
Alasan kenapa mengambil tema ini setelah melihat perubahan yang begitu cepat di era global ini membuat dunia tanpa batas dengan adanya internet. “Kita akui ada dampak positif dan negatifnya, seperti pergaulan bebas, rasa nasionalisme semakin pudar dan munculnya ideologi yang berbau radikalisme yang mengarah ke terorisme.
“Maka kami ingin merawat negara ini dengan semangat nasionalisme dengan bela negara untuk mempertahankan negara ini yang selalu diincar bangsa asing,” tambah Singgih.
Belum lagi adanya upaya provokasi kelompok tertentu untuk mengadu domba agar ormas keagamaan saling bertikai dengan alasan apa pun. Maka diperlukan kerukunan dan kekompakan anak bangsa sebagai generasi penerus bangsa untuk selalu mewujudkan perdamaian dan kerukunan dengan dibalut semangat NKRI di Negeri ini khususnya Cilacap ini.
Maka untuk membendung hal itu, LDII memiliki visi seperti yang diterapkan di PPM Tri Sukses Cilacap ini, yaitu santri harus memiliki sifat alim dan faqih, lalu mandiri yaitu mampu mengurus dirinya sendiri sebelum mengurus orang lain dan ketiganya adalah santri berakhlakul karimah.
The post Pesan Sosialisasi Deradikalisasi Kerja Sama Polda-LDII Jateng: Waspadai Adu Domba Antar Ormas Keagamaan appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/pesan-sosialisasi-deradikalisasi-kerja-sama-polda-ldii-jateng-waspadai-adu-domba-antar-ormas-keagamaan/