Jember (21/6). Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jember yang diwakili drh. Devi menggandeng pengurus DPD LDII Kabupaten Jember, untuk membantu mengedukasi masyarakat terkait dengan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal ini sebagai upaya memutus rantai penyebaran PMK yang menyerang hewan ternak sapi atau kambing, diperlukan kerjasama antar elemen masyarakat.
Acara yang dihelat di Aula Serbaguna Al Manshurin Patrang, pada Senin (20/6) itu, bertujuan memberikan penyuluhan dan sosialisasi deteksi dini hewan kurban dari serangan PMK yang sedang banyak dilanda oleh peternak sapi dan kambing.
Selain itu, Devi menambahkan bahwa semua kecamatan di Jember sudah ada kasus PMK dan kasus terbanyak di kecamatan Puger, “Per hari ini sudah ada lebih dari 4.000 kasus yang sudah masuk data kami. Oleh karena itu kami mengimbau kepada semua pengurus LDII untuk lebih berhati-hati dalam memilih hewan kurban karena akan disembelih saat Idul Adha,” ujarnya.
Ia mengingatkan, PMK ini tidak perlu ditakutkan tetapi juga tidak boleh diremehkan, karena penularannya sangat cepat sekali terutama bagi peternak sapi yang dalam satu kandang ada beberapa ekor.
Devi berharap kepada semua pengurus LDII untuk preventif atau deteksi dini, dengan cara melaporkan hewan ternak yang terindikasi PMK kepada petugas dari dinas peternakan, “Indikasi itu antara lain mulut berbusa, kaki tidak mampu menopang beban tubuh dan tidak punya nafsu makan sehingga kondisinya lemah dan antibodi turun,” ujarnya.
Terdapat acara alami yang bisa ditempuh yaitu dengan membuat minuman dari kunyit dan gule aren. “Walaupun sapi terkena PMK, dagingnya tetap aman dikonsumsi oleh manusia asalkan dimasak dengan cara yang benar,” lanjutnya.
Sementara itu Ketua DPD LDII Jember Akhmad Malik Afandi menuturkan bahwa setiap tahun kurban warga LDII tidak kurang dari 150 ekor sapi dan 200 ekor kambing, yang tersebar di beberapa kecamatan.
“Secara fikih, syarat hewan kurban kami sudah memahami tapi secara kesehatan dari PMK tentu yang lebih paham adalah dokter hewan, maka dari itu kami merasa bersyukur ada penjelasan dari dokter hewan utusan dari dinas peternakan ini,” ujarnya.
Ia berharap kerja sama ini ini akan ditindaklanjuti oleh pengurus LDII di kecamatan dengan masing masing rumah potong hewan (RPH) dan Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan), “Semoga hewan kurban yang disembelih warga LDII dan masyaraat umumnya, terbebas dari PMK, lancar berkurban, dan sehat dagingnya, karena kami biasanya membagi ribuan porsi daging kurban kepada masyarakat,” ujar Malik.
The post Deteksi Hewan Kurban dari PMK, Dinas Peternakan Gandeng LDII appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/deteksi-hewan-kurban-dari-pmk-dinas-peternakan-gandeng-ldii/