Karanganyar (10/6). Merebaknya penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) bagi hewan ternak, dikhawatirkan berdampak pada penularan bagi hewan kurban. Sosialisasi mengenai penyakit PMK diselenggarakan kepada warga LDII di Karanganyar pada Kamis (9/6).
Dinas Pertanian (Dispertan) Karanganyar, Jawa tengah, aktif menyosialisasikan bahaya penyebaran wabah PMK tersebut. Dalam kesempatan tersebut, petugas paramedis dan kesehatan Dispertan Karanganyar Agus Riyanto menjelaskan, sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman bagi warga LDII bahaya penyebaran virus PMK pada hewan.
Ia mengatakan bila virus PMK menginfeksi, terdapat beberapa bagian hewan kurban yang tidak boleh dikonsumsi yaitu bagian mulut, bibir, lidah, kaki serta jeroan. “Meski demikian sejumlah penularan dari hewan ke manusia belum ditemukan terkait PMK, sehingga tidak perlu khawartir jika tertular pada manusia,” ungkapnya.
Sementara itu, ketua PC LDII Kecamatan Jumapolo, Marsudi menjelaskan, kegiatan tersebut dalam rangka mengantisipasi pergerakan wabah PMK, “Sosialisasi di Kecamatan Jumapolo diikuti sekitar 100 warga LDII. Sehingga diharapkan ini menjadi bekal dalam menghadapi perayaan Hari Raya Idul Adha nantinya,” ujarnya.
Dari perwakilan 100 takmir dari masjid se-Jumapolo, diharapkan mereka bisa memberikan pengetahuan mengenai PMK kepada warganya lainnya. Agar lebug teliti dan berhati-hati dalam memilih hewan kurban. (Din)
The post Antisipasi Penyebaran PMK, Dispertan Karanganyar Gencar Sosialisasi di Ponpes LDII appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/antisipasi-penyebaran-pmk-dispertan-karanganyar-gencar-sosialisasi-di-ponpes-ldii/