Sukabumi (11/5). Beberapa waktu lalu, Tim Rukyat DPP LDII memantau hilal di Pos Pemantauan Bulan Cibeas, Sukabumi, Jawa Barat. Ketua Tim Rukyat Hilal DPP LDII Wilnan Fatahillah menyatakan, meski lebaran kali ini tak ada perbedaan, namun umat muslim harus bijak menyikapi perbedaan kriteria.
Sore itu pukul 4 sore (29/04), Sukabumi diterpa hujan deras dan mendung. Sehingga hilal sulit terlihat dalam pantauan Tim Rukyat Hilal DPP LDII Bersama komunitas pemantau hilal lainnya. “Dengan situasi seperti ini tentu kita berharap mungkin di tempat lain cuacanya cukup cerah dan kita berharap ada kabar baik,” ujar Wilnan Fatahillah.
“Tahun ini alhamdulillah, ketinggian hilal tiga derajat sampai dengan lima derajat. Artinya perayaan lebaran memiliki kesamaan. Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran buat kita, meskipun memiliki prinsip masing-masing, tetapi sebaiknya kita bisa bicarakan satu kriteria tentu lebih baik,” ujarnya.
Menurut Wilnan, pihak yang berbeda tentu memiliki kriteria tersendiri, yaitu dalam penentuan wujudul hilal. Ketika hilal sudah berada di atas ufuk artinya sudah masuk awal bulan dan tidak mensyaratkan ketinggian serta kriteria lain. Kriteria yang berbeda ini lah yang dianggap menjadikan perbedaan dalam penentuan pelaksanaan puasa dan hari raya.
“Satu kriteria yang disepakati tentu lebih baik. Akan tetapi, di Indonesia ini kebebasan berpendapat terjamin oleh undang-undang. Beryakinan dijamin oleh negara, sehingga kita saling toleransi dan menghargai perbedaan. Termasuk perbedaan di dalam pelaksanaan puasa dan salat hari raya karena berpatokan pada kriteria yang diyakininya,” ujarnya.
Hal senada juga diucapkan Kepala kantor Kementrian Agama Kabupaten Sukabumi H. Hasen yang telah mengajukan permohonan isbat ke Pengadilan Agama, atas pelaksanaan rukyatul hilal menjelang 1 Syawal 1443 Hijriyah. Melonggarnya pandemi, ia melihat berbagai antusiasme masyarakat dari berbagai wilayah seperti Cianjur, Bogor, dan Sukabumi masih penasaran melihat proses hisab.
“Berbagai pihak masih berbondong-bondong untuk menyaksikan langsung dengan mata kepalanya sendiri. Mudah-mudahan kepuasan keyakinan pelaksanaan ramadan untuk menetapkan 1 Syawal 1443 H ini menjadi sebuah keyakinan atas penyempurnaan pelaksaan ibadah Ramadan ini,” ujarnya.
H. Hansen berharap pada akhirnya umat Islam bisa melakukan ibadah Idul Fitrinya bersama-sama. Dengan demikian terbangun suasana kebersamaan, suasana silaturrahim, dan suasana hikmad akan menjadi sesuatu yang diharapkan oleh semua pihak pada hari yang sama.
The post DPP LDII: Umat Islam harus Bijak dalam Hadapi Perbedaan Kriteria Hilal appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/dpp-ldii-umat-islam-harus-bijak-dalam-hadapi-perbedaan-kriteria-hilal/