Yogyakarta (6/12). Majelis Ulama Indonesia (MUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Musyawarah Daerah (Musda) X pada Sabtu (4/12). Acara tersebut digelar daring dan luring, dengan agenda memilih ketua umum, jajaran pengurus serta menetapkan program kerja dalam rangka melayani atau khidmat kemaslahatan umat.
Ketua Umum MUI DIY KH. Thaha Abdurrahman dalam sambutannya berharap DIY menjadi daerah istimewa dalam wujud Serambi Mekah. “Saya berharap DIY menjadi daerah istimewa yang diwujudkan dengan keistimewaan DIY sebagai Serambi Mekah, berupa (membangun) masjid, kantor MUI, Islamic center, shopping center, olahraga center, kesenian center, dan lainnya,” tuturnya.
Mendukung cita-cita KH. Thaha, Ketua MUI Pusat Noor Acmad mengingatkan keberadaan MUI dan tugas MUI. “Perkembangan masyarakat membutuhkan peran MUI dalam memberikan solusi dan petunjuk seperti melalui fatwa,” ungkapnya.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag DIY Masmin Afif, yang diwakili Kabid Penaiszawa Sigit Warsito, mengapresiasi program-program MUI yang selama ini telah dilaksanakan secara sinergis dan saling mendukung dengan kementerian agama. “Hal ini yang membuat kami berharap dan terus berharap agar dapat dilanjutkan pada periode selanjutnya dengan lebih baik dan manfaat bagi umat di DIY,” kata H. Masmin dalam sambutan tertulisnya.
Menurutnya, MUI sangat berperan dalam mewujudkan rukun dan aman kehidupan masyarakat yang multikultural dan moderat. “Untuk itu, moderasi beragama menjadi prioritas program, dalam hal ini MUI punya kewajiban untuk mengawalnya,” imbuh H. Masmin.
Mengakhiri sambutannya, H. Masmin berharap, “Dengan tema moderasi beragama sebagai panduan hikmat keutamaan dan kebangsaan ini, semoga MUI DIY menjadi lebih baik, lebih bermanfaat bagi umat dan bangsa,” tutupnya.
Musda X MUI DIY dibuka oleh Gubernur DIY yang diwakili Kabiro Bina Mental Spiritual Setda DIY H. Djarot Margiantoro. Dalam sambutan tertulisnya, Gubernur DIY menandaskan bahwa terbentuknya MUI sebagai lembaga yang identik dengan tugasnya memberikan fatwa dapat digolongkan sebagai upaya negara untuk mengkompromikan hukum sekuler dan hukum syariat pada waktu bersama.
MUI sangat berperan dan dibutuhkan umat Islam Indonesia. Fatwa MUI menjadi rujukan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan untuk mengutamakan keselamatan rakyat. “Fatwa MUI banyak menjadi acuan, misalnya dalam ibadah shalat Jumat, shalat Idul Fitri, ibadah ramadhan, Idul Adha, dan tata cara ibadah lainnya,” pungkasnya.
Acara itu dihadiri oleh berbagai ormas Islam yang bernaung di bawah MUI. Menurut Ketua DPW LDII DIY Atus Syahbudin, MUI DIY telah sukses bekerja menjadi pengayom umat.
“Alhamdulillaah, LDII DIY mengapresiasi kinerja Dewan Pimpinan MUI DIY Masa Khidmat 2016-2021, khususnya di dalam membina dan mengayomi umat Islam di Daerah Istimewa Yogyakarta. Teriring doa, semoga Allah memberikan kepada seluruh pengurus MUI DIY senantiasa sehat, berhasil, dan barokah,” ungkap Atus.
Atus menambahkan, LDII DIY berterima kasih pula atas doa restu dan kehadiran Dewan Pimpinan MUI DIY dalam kegiatan LDII se-DIY, “Wabil khusus peresmian Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) LDII DIY tahun 2017, Silaturahim Pembina Nasional (Silbinas) tahun 2019, dan launching Hari Menanam Pohon Indonesia 2021 oleh DPP LDII,” imbuhnya.
The post Musda X MUI DIY, LDII Apresiasi Kinerja MUI appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/musda-x-mui-diy-ldii-apresiasi-kinerja-mui/