Jakarta (24/10). Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII KH. Chriswanto Santoso, M.Sc., mengatakan bahwa komunikasi merupakan hal yang sangat vital dalam pergerakan organisasi. “Teknologi informasi seperti dua mata uang, ada sesuatu yang mempunyai nilai positif, tapi di sisi lain, dapat menjadi sesuatu yang sangat negatif,” ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Komunikasi, Informasi dan Media (KIM) LDII, Minggu (24/10).
Ia menjelaskan, sebagai lembaga dakwah, LDII mengajak seluruh umat manusia pada sisi kebaikan. “Cara mengajaknya adalah dengan cara yang baik, sopan dan berakhlakul karimah,” jelasnya.
Saat ini berkembang sistem doxing, hoax, dan buzzer, sehingga dapat memberikan dampak sesuatu yang positif dapat menjadi negatif ataupun sebaliknya. “Produk KIM harus dihasilkan dengan cara yang baik, dalam rangka memberikan nilai kebaikan pada masyarakat,” ujarnya.
Chriswanto meminta, KIM bergerak sesuai dengan koridor empat konsensus kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Diharapkan akan menjadi kekuatan dalam rangka memberikan nilai kebaikan pada masyarakat, sehingga akhlakul karimah dapat tertanam pada masyarakat, bangsa dan negara,” ungkapnya.
Koridor selanjutnya, Chriswanto meminta, jangan sampai melanggar undang-undang ITE. “Saat ini banyak yang terjebak dalam kebebasan sehingga tidak sadar telah salah dalam melangkah,” jelasnya.
Untuk memberikan informasi yang baik terebut, KIM menjadi penting. “KIM seluruh Indonesia dengan terintegrasi menjadi satu, di daerah termuat dan di pusat ada, ini akan menjadi kekuatan yang luar biasa,” tutupnya.
Ketua DPP LDII Bidang KIM H. Rully Kuswahyudi, S.Sos., mengatakan bahwa KIM berperan sebagai kanalisasi berita, baik tulis maupun video. “Sebagai sumber berita untuk tayang di media eksternal maupun internal, selain daerah menayangkan di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.
Implementasinya, Ketua Departemen KIM DPP LDII, Ludhy Cahyana S.Sos., menjelaskan bahwa KIM memiliki tugas pokok fungsi menampung, menyalurkan, dan merumuskan berbagai pokok pemikiran/gagasan/konsep mengenai masalah sosial kemasyarakatan yang memerlukan penanganan secara langsung, cepat dan tepat sasaran guna penyusunan kebijakan pengurus organisasi pada levelnya masing-masing.
“KIM juga memiliki tugas dan fungsi sebagai public relation/humas organisasi, antara lain melalui penerbitan media massa dan press release serta menggelar jumpa pers untuk mensosialisasikan kebijakan organisasi,” ujarnya.
Rakor KIM LDII dilaksanakan secara hybrid, diikuti oleh pengurus KIM DPP, DPW dan DPD LDII se-Indonesia melalui 303 titik studio mini, dengan studio utama dari Kantor DPP LDII Jakarta. Materi yang disajikan dalam Rakor KIM LDII adalah penjelasan tupoksi dan strategi KIM, komunikasi media, penjelasan Pokja LINES, menulis di media massa, serta penjelasan sosial media dan LDII TV (FF-NM/Lines).
The post Rakor KIM LDII, Chriswanto Santoso: Komunikasi Vital bagi Organisasi appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/rakor-kim-ldii-chriswanto-santoso-komunikasi-vital-bagi-organisasi/