Suasana vaksinasi massal di halaman Gedung Serbaguna LDII Bali, Minggu (18/7) pagi
DENPASAR - Vaksinasi massal yang digelar DPD LDII Denpasar pada Minggu ( 18/7) pagi di halaman Gedung Serbaguna LDII Bali disambut antusias warga. Vaksinasi kerja sama LDII Denpasar dengan Polresta Denpasar itu diikuti warga LDII dan warga umum di sekitar Gedung Serbaguna LDII Bali.
Pelaksanaan vaksinasi berjalan tertib dan tidak sampai menimbulkan kerumunan. Ini karena jauh hari panitia sudah membagikan formulir pendaftaran. Peserta yang sudah terdaftar kemudian antre dan disiplin protokol kesehatan (prokes).
Ketua LDII Denpasar, H. Kafilari mengungkapkan, peserta vaksinasi mencapai 500 orang. "Vaksinasi ini dalam rangka mendukung program pemerintah. Bahkan, sejak awal musibah ini berlangsung kami terus melalukan kampanye penerapan prokes," ujar Kafilari.
Pengurus LDII Denpasar bersama Ketua MUI Kota Denpasar, KH. Saefudin Zaeni (dua dari kanan)
Pengurus LDII mengapresiasi Polresta Denpasar atas kerjasamanya, sehingga bisa menggelar vaksinasi massal. Kesuksesan acara juga tak lepas dari peran Dinas Kesehatan Kota Denpasar, pemerintah desa, hingga tingkat banjar.
Menurut Kafilari, vaksinasi ini juga upaya mendukung pemerintah menyukseskan program vaksin nasional. Ia mengingatkan warga agar tidak takut divaksin. Seluruh dunia melakukan hal yang sama untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunitas.
"Harapan kami krisis kesehatan ini bisa segera berakhir. Yang belum vaksin, ayo ikuti vaksinasi agar sehat dan meminimalkan risiko Covid-19," tukasnya.
Kegiatan vaksinasi ini disaksikan aparat dari Polresta Denpasar, lingkungan Padang Sambian, dan Ketua MUI Kota Denpasar, KH. Saefudin Zaeni. "Saya terus terang sangat senang dan bahagia, karena LDII bisa ikut dalam pelaksanaan vaksinasi ini. Kita juga mendapatkan dukungan penuh dari LDII," tutur Saefudin.
Menurut Saefudin, LDII adalah ormas islam yang dapat memberikan contoh kepada masyarakat mengenai vaksin ini. "Harapan saya, seluruh masyarakat bisa ikut dalam pelaksanaan vaksinasi dan dapat meraih herd immunity secara cepat," tukasnya.
Sementara itu, peserta yang datang cukup menunjukkan KTP untuk mendaftar ulang. Sebelum divaksin, peserta dilakukan screening atau pengecekan kesehatan awal oleh tenaga kesehatan. Setelah itu barulah divaksin. Selain berjalan tertib dan lancar, semua peserta juga tidak merasakan gejala berat usai divaksin. (ALI)